KARIMUN – Rosnah (66) tak kuasa menahan haru saat kembali bertemu dengan kakak laki-lakinya, Muhammad Sani (73), setelah 10 tahun tak bersua, Kamis (07/09) petang.
Pasalnya, sudah 10 tahun keluarga hilang kontak dan tidak mendengar kabar dari Sani. Bahkan keluarga sudah berpikir jika Sani telah meninggal dunia.
Sani tiba di rumah Rosnah (66), di RT 02 RW 02 Sidomulyo, Kelurahan Tanjungbalai, Kecamatan Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), dengan digendong oleh aparat kepolisian.
Tangis Rosnah pecah ketika melihat abang yang dulu selalu ia panggil Mok itu. Ia terus memeluk dan menciumi tangan Sani.
“Mok kenal saya?” tanya Rosnah kepada Sani sambil menangis. Muhammad Sani pun menjawab pertanyaan adiknya itu dengan anggukkan kepala.
Rosnah menceritakan, dulunya Sani tinggal di Kelurahan Baran Barat, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun.
Setelah menikah dengan orang Bekasi, Sani memutuskan untuk pindah ke Jakarta pada tahun 2013 lalu.
“Setahun setelah berangkat masih komunikasi. Kadang sekali sebulan saya telepon. Tapi setelah itu tak ada kabar lagi. Nomornya tak bisa ditelepon,” kata Rosnah.
Meskipun tidak ada kabar, namun Rosnah terus mendoakan Sani. Tetapi, terkadang ia pasrah jika ternyata abangnya sudah dipanggil yang kuasa.
“Saya berdoa terus, kalau masih hidup pertemukan kami. Bahkan saya sampai doa, Ya Allah kalau abang saya meninggal tolong hapuskan dosanya, lapangkan kuburnya,” kenang Rosnah.
Rosnah bersyukur doanya terjawab dan kembali bisa bersatu dengan saudaranya.
Kepada pihak-pihak yang telah membantu menemukan saudaranya hingga bisa kembali ke Karimun, Rosnah mengucapkan terima kasih.
“Terima kasih kami ucapkan kepada Kementerian Sosial, kepada kelurahan dan semua yang telah membantu abang saya bisa kembali pulang,” ungkapnya.
Sani Ditemukan di Jalanan Kota Bekasi
Sekira tiga bulan lalu, Muhammad Sani ditemukan di Kota Bekasi, Jawa Barat oleh Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), sedang terlunta-lunta di jalanan dan dalam keadaan linglung.
Analis Kebijakan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI, Gunarto mengatakan, Sani kemudian dibawa ke rumah singgah oleh PMS Bekasi.
“Dua minggu setelah itu beliau dipindah ke ke sentra terpadu Pangudi Luhur Bekasi. Beliau mengikuti kegiatan-kegiatan untuk mengembalikan mental beliau,” kata Gunarto yang membawa Sani dari Jakarta ke Kepri.
Petugas menemukan fotocopy KTP yang beralamat di Kelurahan Baran Barat, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun, di pakaian Sani.
Berdasarkan temuan tersebut, pihak Kementerian Sosial berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas Jati Bening Bekasi, dan kemudian menghubungi Bhabinkamtibmas Baran Barat, Briptu Rino.
Akhirnya Muhammad Sani dipulangkan ke Kepri menggunakan pesawat udara, Kamis (07/09) pagi.
Pada Kamis siang, Muhammad Sani tiba di Bandara Hang Nadim Kota Batam, dan dijemput oleh pihak Kelurahan Baran Barat.
Baca juga: Polisi Ungkap Kronologi Pembacokan Dialami Seorang Kakek di Karimun
Karena kondisinya yang tidak terlalu bagus, Muhammad Sani terpaksa digendong oleh Briptu Rino untuk turun naik mobil ataupun kapal laut menuju Kabupaten Karimun.
Lurah Baran Barat, Widya Agustina yang ikut menjemput ke Kota Batam mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak termasuk Kementerian Sosial RI, Bhabinkamtibmas Jati Bening, Bhabinkamtibmas Baran Barat Briptu Rino dan Babinsa Baran Barat Serda Fadly yang ikut berpartisipasi atas kepulangan Muhammad Sani.
“Alhamdulillah hari ini dengan bantuan seluruhnya Bapak Muhammad Sani yang merupakan warga kami Baran Barat bisa kembali pulang bertemu keluarga,” ungkap Widya.
Widya mengatakan selanjutnya pihak Kelurahan Baran Barat akan membantu pengurusan dokumen-dokumen yang diperlukan oleh Muhammad Sani.
“Selanjutnya kami akan membantu penerbitan KTP beliau,” kata Widya. (*)
Ikuti Berita Lainnya di Google News