Musim Hujan, Kasus DBD di Natuna Mulai Meningkat

Kemkes Konsultasi ke WHO Terkait Vaksin Malaria RTS,S
Nyamuk malaria (Lapathlabs). (Foto: Antara)

Natuna – Penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kacamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) mengalami peningkatan seiring wilayah itu memasuki musim penghujan. Kasus tersebut dikabarkan dua kali lebih banyak dari tahun sebelumnya.

“Dua kali lebih banyak dari tahun sebelumnya, data terakhir itu 43 kasus,” kata Kepala Puskesmas Ranai, Nazri, Sabtu (20/11).

Nazri mengakui, Puskesmas Ranai sedikit gelagapan menghadapi permasalahan ini lantaran terkendala tenaga dan fasilitas. Sehingga, pihaknya terpaksa melimpahkan beberapa kasus ke pihak RSUD Natuna.

“Untuk kasus berat langsung aja ke RSUD,” ungkapnya.

Baca juga: Antisipasi DBD di Musim Penghujan, Masyarakat Diminta Jaga Kebersihan Lingkungan

Ia menyebutkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna akan segera mencari solusi agar jumlah kasus DBD di wilayah itu tidak bertambah. Bahkan, Pemkab Natuna juga akan menggandeng instansi lain untuk menekan kasus DBD di Natuna.

“Kita besok (Senin) ada pertemuan dengan lintas sektor,” tuturnya.

Ia menjelaskan, pada musim hujan populasi jenis nyamuk pembawa virus Dengue meningkat, sehingga dapat menyebabkan peningkatan penularan penyakit DBD.

“Tubuhnya kecil, berwarna hitam dengan belang putih di sekujur tubuhnya. Nyamuk betina memiliki bentuk perut yang lebih besar, dengan belalai atau alat suntik yang lebih panjang,” ujarnya.

Dikatakan Nazri, DBD adalah penyakit yang mematikan. Bahkan, di Jakarta sendiri DBD merupakan mesin pembunuh kedua setelah COVID-19.

“Untuk Natuna masih aman,” tambahnya.

Baca juga: Kemenkes Konsultasi ke WHO Kembangkan Vaksin Malaria

Ia menyarankan kepada masyarakat untuk menutup, membersihkan dan menyingkirkan wadah atau tempat yang bisa menyebabkan genangan air. Pasalnya genangan air merupakan wadah untuk nyamuk tersebut berkembangbiak.

“Jaga kebersihan lingkungan, baik itu rumah maupun lainnya,” sarannya.

Sementara itu, Direktur RSUD Natuna Imam Syafari mengatakan, jumlah pasien DBD yang ditangani serius saat ini sebanyak 7 orang.

“Saat ini ada 2 di ICU, 3 di Rawat Inap Anak, 2 di Rawat Inap Interna,” tulis Imam, saat dihubungi lewat Whatsapp.

Ia menyebut, jumlah tempat tidur di RSUD Natuna masih memadai seandainya ada penambahan lagi. “Ruang anak ada 4, Interna ada 11, ICU ada 1,” ujarnya.

Meski demikian, ia mengingatkan masyarakat untuk selalu berprilaku bersih dan sehat agar tidak ada penambahan kasus baru lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *