TANJUNGPINANG – Cuaca panas melanda wilayah Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) hampir satu bulan belakangan ini membuat warga setempat mulai mengalami krisis air bersih.
Kondisi itu berdampak pada debit air sumur warga yang terus berkurang, sehingga menyebabkan kekurangan air bersih.
Seperti dialami Hani warga Komplek Perumahan Pesona Mutiara 2 di Jalan Batu Naga, Kecamatan Bukit Bestari. Saat musim kemarau dan tidak turun hujan, air bersih akan kering di sumur umum di tempat tinggalnya.
“Ini saja, kami bergantian menyedot air di sumur depan sana. Pagi ini, warga yang tinggal di blok sana. Sore nanti, ganti kita yang tinggal di blok ini,” ucap Hani, Kamis 1 Agustus 2024.
Dengan kondisi seperti itu, ia terpaksa mengirit menggunakan air bersih. “Kalau cuci baju, saya bawa ke laundry,” terang dia.
Ia berharap pemerintah membantu air bersih agar masyarakat tidak lagi kekurangan air bersih dalam memenuhi kebutuhan di rumah.
Baca juga: Musim Kemarau Diprediksi Sampai September 2024, BMKG Batam Keluarkan Imbauan Cegah Karhutla
Hal serupa juga dialami warga lainnya, Fatur, air bersih menjadi kendala saat musim kemarau. Untuk mengatasi hal itu, ia selalu membeli air bersih melalui jasa penjual air.
“Kita harap ada solusi dari pemerintah daerah terhadap air bersih untuk kebutuhan masyarakat di musim seperti ini,” sebut dia. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News