JAKARTA – Di bulan Ramadan, ada satu malam doanya akan diijabah dan amalan pahalanya akan berlipat gandakan. Malam itu juga disebut kemuliaannya lebih baik dari seribu bulan, yakni malam Lailatul Qadar.
Namun, tidak ada yang tahu kapan tepatnya malam istimewa itu akan datang. Malam itu diyakini datang pada 10 malam terakhir Ramadan, sehingga umat Islam lebih banyak menghidupkan malam-malam mereka dengan beribadah di masjid-masjid.
Baca juga: Gubernur Ansar Ajak Umat Pedomani Al-Qur’an Sebagai Solusi Hidup
Dikutip dari buku Jaminan Mendapat Lailatul Qadar karya Ahmad Sarwat menyebutkan, bahwa Nabi Muhammad SAW pernah mengabarkan kepada umatnya tentang beberapa tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar. Di antaranya :
1. Udara dan Susana Pagi Yang Tenang
Ibnu Abbas RA berkata: Rasulullah SAW bersabda:
“Lailatul Qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah”
2. Cahaya Mentari Redup
Tanda lainnya adalah sinar matahari yang cerah namun tidak menyengat atau memiliki cahaya yang lemah keesokan harinya.
Dasarnya dari hadits Ubay bin Ka’ab RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
“Keesokon hari Lailatul Qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan” (HR. Muslim)
3. Terkadang Terbawa dalam Mimpi
Malam itu terbawa dalam mimpi, seperti yang terkadang dialami oleh sebagian sahabat Nabi SAW.
“Dari sahabat ibnu umar Ra bahwa beberapa orang dari sahabat nabi saw diperlihatkan malam Qador dalam mimpi (oleh Allah SWT) pada 7 malam terakhir (Romadhan) kemudian Rasulullah saw berkata,” Aku melihat bahwa mimpi kalian (tentang lailatul Qadar) terjadi pada 7 malam terakhir. Maka barang siapa yang mau mencarinya maka carilah pada 7 malam terakhir. (HR Muslim)
4. Bulan Terlihat Separuh Bulatan
Ada juga yang menyebutkan bahwa malam itu bulan nampak separuh bulatan, sebagaimana hadits berikut:
Abu Hurrah RA berkata,
“Kami pernah berdiskusi tentang lailatul Qadar di sisi Rasulullah SAW, beliau berkata, “Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.” (HR. Muslim)
5. Malam Dengan Ciri Tertentu
Ciri yang lain dari malam Qadar adalah malam itu terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan).
“Malam itu adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin dan tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya. Dan sesungguhnya, tanda Lailatul Qadr adalah, matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu”‘ (HR. Ahmad)
6. Lezatnya Ibadah
Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa ciri malam Qadar adalah bila orang-orang yang beribadah pada malam tersebut merasakan lezatnya ibadah, ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat kepada Rabb-nya tidak seperti malam-malam lainnya.
Namun, dari sekian banyak riwayat yang menunjukkan bahwa malam Lailatul Qadar ini mempunyai tanda dan alamat yang bisa diketahui dan dirasakan, tidak berarti bahwa setiap orang dapat mengatahui dan merasakannya.
Seorang muslim yang menghidupkan malam-malam Ramadhannya, memungkinkan baginya mendapatkan malam Qadar itu tanpa ia ketahui tanda malam mulia tersebut.
Jadi mengetahui tanda malam Qadar itu bukan sesuatu yang pasti dan dapat dirasakan oleh semua orang yang menghidupkan malam tersebut.
Imam Ath-Thabari mengatakan: “itu (tanda-tanda Lailatul Qadar) tidak mesti, seorang muslim bisa saja mendapatkan malam mulia tersebut dan ia tidak melihat atau mendengar sesuatu dari tanda-tanda itu”