Nadiem Makarim: Ruh Pendidikan Harus Dikembalikan

173.329 Guru Honorer Lulus PPPK, Ini Kata Nadiem Makarim
Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) RI Nadiem Makarim meninjau simulasi pembelajaran tatap muka di SD Muhammadiyah Jogokariyan, Yogyakarta, Selasa (14/9). (ANTARA FOTO/Luqman Hakim)

Yogyakarta – Ruh pendidikan harus dikembalikan dengan menyegerakan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah secara bertahap.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) RI Nadiem Makarim berharap mampu mengembalikan ruh pendidikan yang bisa dibilang hilang selama pembelajaran jarak jauh (PJJ). Ia yakin seluruh permasalahan pendidikan yang muncul selama PJJ dapat diselesaikan, apabila anak-anak telah kembali ke sekolah.

“Motivasi anak-anak kita, karakter anak-anak kita harus kembali pada disiplin, pada senang bertemu teman,” kata Menteri Nadiem seusai meninjau simulasi pembelajaran tatap muka di SD Muhammadiyah Jogokariyan, Yogyakarta, Selasa (14/09).

Untuk itu, kata dia, Kemendikbudristek sedang berfokus mengembalikan anak-anak ke sekolah secepat mungkin, tentunya dengan menjamin aspek keamanan bagi siswa. “Fokus utama Kemendikbudristek sekarang adalah untuk anak-anak kembali ke sekolah secepat mungkin, tapi seaman mungkin,” katanya.

Satuan pendidikan di Indonesia, menurut dia, harus segara bangkit sebelum learning loss atau hilangnya pembelajaran, persoalan kesehatan mental siswa, serta berbagai dampak sosial negatif berkepanjangan seperti putus sekolah menjadi permanen.

“Kemdikbudristek terus berupaya membela hak anak-anak Indonesia untuk kembali ke sekolah agar masa depan mereka lebih cerah,” tutur Nadiem mantan bos Gojek ini.

BACA JUGA: Belajar Tatap Muka di Kepri Mulai 1 Okotober Mendatang

Ia berharap pemerintah daerah, satgas lokal, komite sekolah bersama para orang tua mampu mendukung PTM dengan memastikan protokol kesehatan diterapkan secara ketat.

Seluruh satuan pendidikan juga diminta mampu mengimplementasikan aturan yang tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19.

“Komite sekolah dan orang tua ini perannya luar biasa pentingnya. Mereka harus menjadi satgas di dalam sekolah untuk memastikan disiplin (prokes), karena sekolah bisa ditutup lagi kalau nanti ada klaster,” kata dia.

Seiring dimulainya PTM secara bertahap, Nadiem memastikan segera menggelar Asesmen Nasional (AN) dengan protokol kesehatan ketat guna mengukur sejauh mana ketertinggalan pendidikan selama masa PJJ.

Jika tidak diselenggarakan pada tahun ini, ia khawatir tidak bisa memetakan kondisi pendidikan, termasuk sekolah-sekolah yang tertinggal dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan. (*)

Pewarta: Antara
Redaktur: Muhammad Bunga Ashab

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *