Batam – Jefridin mengaku kecewa perihal namanya tak diusulkan Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait hasil akhir seleksi calon Sekretaris Daerah (Sekda).
Jefridin mengaku bangga telah mengikuti proses seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Madya (JPTM) Sekretaris Daerah Provinsi Kepri, meski tidak terpilih.
“Di satu sisi saya berbangga karena saya bisa ikut di situ, persoalan jadi atau tidak itu tergantung usernya,” ujar Jefridin kepada Ulasan.co melalui sambungan telepon seluler, Sabtu (09/10).
Dalam beberapa hari terakhir nama Jefridin sempat ramai diberitakan sebagai salah satu nama calon sekda yang diusulkan Gubernur Kepri ke Kemendagri.
Namun pada akhirnya, nama Jefridin tak ada setelah beredar foto tiga nama yang lulus seleksi akhir yang ditandatangani Ketua Pansel JPTM Sekda Kepri Hamdani tertanggal 8 Oktober 2021. Tiga nama yang lulus adalah Adi Prihantara, Misni dan Sardison.
Baca Juga: Duh! Jefridin Tak Diusulkan Gubernur Kepri ke Kemendagri
Menanggapi tidak ada namanya yang diajukan ke Kemendagri, Jefridin mengatakan, dirinya merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) sehingga menaati segala aturan yang ada.
“Saya ini ‘kan ASN, yang saya kedepankan adalah aturan,” ujar Jefridin.
Walau merasa bangga telah mengikuti seleksi itu, Jefridin juga merasa kecewa dengan tahapan seleksi calon Sekda Kepri. Sebab, Jefridin yakin di antara delapan orang calon yang mendaftar secara administrasi, dirinya paling lengkap karena telah mengikuti Diklatpim Tingkat 1.
Baca Juga: Menunggu Sekda Kepri, Tergantung Lobi Kubu Bintan dan Kubu Batam?
“Begitu juga persyaratan lainnya, saya sudah lima tahun menjadi sekda. Saya juga paham apa yang yang harus dikerjakan sekda untuk membantu kepala daerah dalam membangun,” ujarnya.
Menurut Jefridin, tugas sekda itu sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 tahun 2016 tentang perangkat daerah yang di dalam aturan tersebut menyebutkan tugas dan fungsi sekda dalam membantu kepala daerah dalam melaksanakan roda pemerintahan.
Terkait langkah yang diambil usai namanya tidak ikut diusulkan ke Jakarta, Jefridin menegaskan bahwa dirinya ialah ASN dan ikuti aturan dan ketentuan yang berlaku.
“Kalau saya ikut aturan. Saya ingin provinsi ini bisa melaksanakan pembangunan dengan baik, apalagi kondisi ekonomi kita ini sedang terpuruk karena Pandemi, saya tidak mau membuat kegaduhan,” ujarnya.
Jefridin mengatakan, siapapun yang terpilih sebagai Sekda Kepri diharapkan bisa membawa perubahan dalam membantu kepala daerah melakukan pembangunan.
“Prinsipnya siapa pun diantara ketiga nama itu kita dukung, karena sebagai masyarakat Kepri kita ingin percepatan pembangunan ekonomi dan sosial di Kepri, itu yang sangat penting,” tutupnya. (*)
2801