Halo Sahabat Ulasan, kali ini kami menyajikan spesial artikel setelah J, oknum jurnalis ditangkap anggota Satnarkoba Polresta Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
J yang juga pemilik media online dengan pemberitaan skala lokal bersama Y rekannya yang bekerja di salah satu perusahaan BUMN di Tanjungpinang ditangkap baru-baru ini bukan karena memberitakan soal narkoba, melainkan ia diduga terkait narkoba jenis sabu-sabu dan pil ekstasi. Ini link beritanya: https://ulasan.co/terlibat-narkoba-oknum-wartawan-bersama-temannya-diamankan-di-wisma-pesona/
Saat ini mereka mendekam di dalam sel Polresta Tanjungpinang.
Tentu kasus itu menarik perhatian publik karena keduanya tergolong orang intelektual. Penangkapan kedua tersangka menambah deretan kelompok intelektual produktif yang terlibat dalam kasus narkoba di Tanah Air, khusus Provinsi Kepulauan Riau.
Sahabat Ulasan, dari peristiwa itu dapat dipetik nasehat penting agar tidak ada lagi anak bangsa ini yang terlibat narkoba. Tentu, harapan kita semua, bangsa Indonesia dapat tumbuh menjadi SDM yang berkuatas bebas narkoba. Indonesia tidak mungkin dapat menjadi negara maju bila masih banyak orang terlibat dalam kasus narkoba.
Yuk kita mulai dengan mengenal barang haram itu. Narkoba merupakan singkatan dari narkotika dan obat-obatan terlarang. Meski diatur melalui undang-undang khusus, sayangnya sampai sekarang belum ada pengadilan khusus narkoba, meski Lapas Narkotika dan BNN sudah terbentuk sejak lama.
Aparat penegak hukum, terutama hakim sudah semestinya memberikan sanksi paling berat terhadap orang yang memproduksi, menjual, mengantar dan membeli narkoba agar menimbulkan efek jerah.
Dan yang tidak kalah pentingnya, jalur pendistribusian dan perdagangan narkoba harus diawasi secara maksimal. Eits…jangan lupa tempat penggunaan narkoba juga harus ditutup, meski terkadang ada alasan klasik bahwa tempat itu hanya sekadar tempat hiburan belaka.
Faktor Pemicu
Banyak para ahli meneliti soal penggunaan narkoba. Penelitian itu dilakukan menyusul dampak buruk terhadap kesehatan fisik dan mental hingga menyebabkan kematian.
Sahabat Ulasan, menyadari risiko yang terjadi akibat penyalahgunaan narkoba ini, lebih cerdas bila kita melakukan pencegahan yang tepat.
Apa penyebab penyalahgunaan narkoba:
1. Sering depresi akibat perasaan berduka.
Orang-orang yang sering mengalami depresi akibat berduka lebih mudah dipengaruhi untuk menggunakan narkoba. Mereka menganggap mengonsumsi narkoba dapat memulihkan perasaannya. Padahal tidak!
2. Lingkungan keluarga tidak normal
Banyak orang yang menggunakan narkoba karena dipengaruhi lingkungan keluarga. Tentu, keluarga yang kurang bahagia dan tidak normal mudah terjebak dengan narkoba.
Orang tua ataupun anak mudah terjebak dalam lingkungan pengguna dan penjual narkoba jika pondasi keluarganya tidak kuat.
Di sisi lain, dikutip dari jurnal The Impact of Substance Use Disorders on Families and Children: From Theory to Practice yang dipublikasikan oleh Social Work in Public Health, pandangan dan sikap orang tua terhadap kondisi anak yang kecanduan narkoba juga merupakan hal penting untuk menghentikan anak tersebut dari penggunaan narkoba.
Keluarga memiliki peran krusial menentukan nasib anggota keluarganya yang kecanduan narkoba. Pada titik itu keluarga dapat memainkan peran untuk membantu mengatasi masalah ini melalui pendekatan yang agamis.
3. Tekanan lingkungan bermain
Tempat bermain anak memiliki peran besar mempengaruhi sikap anak. Lingkungan sosial yang baik akan melahirkan anak-anak yang tumbuh menjadi orang-orang yang tidak memikirkan narkoba, namun sebaliknya lingkungan yang buruk dapat dipastikan akan memberi pengaruh buruk pula pada anak tersebut.
Untuk itu, orang tua, guru dan warga harus pastikan lingkungan mereka bersih dari narkoba.
4. Kurang percaya diri
Salah satu penyebab orang menggunakan narkoba adalah kurang percaya diri. Narkoba dianggap sebagai jalan keluar agar menjadi seseorang yang percaya diri. Padahal itu tidak benar! Narkoba justru hanya merusak mental dan pikiran yang seolah-olah percaya diri dan berani.
Belajar beradaptasi di lingkungan yang baik, orang akan lebih mudah percaya diri dalam beradaptasi.
6. Kurangnya pendidikan
Edukasi terhadap bahaya memiliki, menjual dan mengonsumsi narkoba merupakan bagian terpenting yang harus terus dilakukan oleh orang tua, guru, pemuka agama dan aparat penegak hukum.
Informasi yang benar dapat menekan jumlah pengguna narkoba.
Untuk itu, jangan ragu untuk menerima dan menyebarkan informasi mengenai dampak dan bahaya narkoba kepada seluruh lapisan masyarakat.
7. Memenuhi perasaan bahagia
Berbagai literasi menunjukkan bahwa pengguna narkoba mengejar perasaan bahagia, padahal mereka menyadari itu hanya sementara.
Banyak juga yang menggunakan narkoba untuk meningkatkan hormon dopamin yang bisa membuat perasaan bahagia.
Dampak Kecanduan Narkoba
1. Gangguan mental
Jika kamu mengidap gangguan kesehatan mental, sebaiknya dekatkan diri dengan Tuhan dan bergaul di lingkungan yang baik. Jangan menyelesaikan masalah itu dengan mengonsumsi narkoba, karena kondisi mental akan semakin memburuk.
2. Meningkatkan infeksi menular
Pesta narkoba dengan menggunakan jarum suntik menyebabkan banyak pecandu barang haram itu terinfeksi HIV dan hepatitis.
3. Memicu gangguan ingatan
Penggunaan narkoba dapat menyebabkan seseorang kesulitan mengingat peristiwa lama, dan sulit pula untuk membuat ingatan yang baru.
4. Perubahan kepribadian
Banyak orang yang berubah kepribadiannya akibat kecanduan narkoba. Ini disebabkan gangguan pada otak dapat menyebabkan gangguan dan perubahan dalam tindakan sehari-hari.
5. Gangguan fisik
Konsumsi narkoba dapat menyebabkan sejumlah penyakit pada tubuh, mulai dari gangguan jantung, paru-paru, hingga ginjal. Bahkan, jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa memicu kematian.