NASA Siap Luncurkan Pesawat untuk Selamatkan Bumi

Ilustrasi. (Foto: Phys.org)

Tanjungpinang, Ulasan, Co – Hampir setiap saat Asteroid selalu ada di sekitar Bumi. Peristiwa itu tidak menutup kemungkinan adanya potensi bahaya bagi manusia dan semua mahluk hidup di Bumi.

Melihat situasi itu, kini Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) merancang misi Double Asteroid Redirection Rest (DART) untuk mengusir asteroid yang membahayakan Bumi. Pesawat ruang angkasa DART tersebut rencananya akan diluncurkan pada 2021 mendatang. Pesawat yang dirancang untuk menabrak asteroid disinyalir mampu mencegah asteroid agar tidak bertabrakan dengan Bumi.

Selain itu sebagaimana diilansir pada laman Republika.co.id, misi tersebut juga bagian dari uji kelayakan mendorong asteroid dengan membanting pesawat ruang angkasa langsung ke dalamnya. Target DART adalah pasangan biner asteroid yang terdiri dari asteroid yang lebih besar dan kecil yang mampu secara umum disebut Didymos.

Semengata itu, ilmuwan menyebut asteroid yang lebih kecil sebagai Dimorphos. Dimorphos memiliki arti ‘dua bentuk,’ sebagai cerminan status objek benda langit pertama yang bentuk orbitnya secara signifikan diubah oleh manusia.

Pendekatan rumit

Menabrakkan pesawat ruang angkasa ke sisi asteroid adalah sesuatu yang tidak mudah dilakukan. Alhasil, peluncuran misi pada 2021 dikatakan harus sesuai dengan pendekatan sistem Didymos pada 2022.

Saat itulah, pesawat ruang angkasa DART akan bergerak menabrak asteroid yang lebih kecil. Di sisi lain, para astronom di Bumi mengawasi dengan cermat bagaimana lintasan dapat berubah.

Ide dalam misi ini sedehana. Dimulai dengan penabrak kinetik seperti pesawat ruang angkasa kecil dapat dikerahkan jauh sebelum asteroid mengancam Bumi. Saat menabrak asteroid mungkin akan terjadi perubahan dalam lintasan asteroid, sehingga lebih aman tidak menabrak Bumi atau asteroid akan jatuh dengan jarak yang aman.

Hal tersebut menjadi salah satu teori terkemuka tentang cara terbaik untuk menghindari serangan asteroid jika benda luar angkasa ini jadi ancaman besar bagi Bumi. Namun, cara ini perlu didukung dengan pengamatan atau pendeteksian posisi asteroid yang berpotensi berbahaya.