Tanjungpinang – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga ayam di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) per kilogram mengalami kenaikan di pasaran.
Kepala Bidang Kestabilan Harga Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Tanjungpinang, Endi Febri mengatakan, harga ayam di Kota Tanjungpinang dapat mencapai Rp40 ribu per kilogram.
Kenaikan harga ayam terjadi di Pasar Bintan Center, dan Pasar Baru 1 serta 2 diTanjungpinang.
“Di pasar tradisional, pasar baru dan Bintan Center harga ayam mencapai Rp40 ribu per kilogram. Diawal bulan kita cek masih Rp37 ribu,” ucap Endi Febri, Sabtu (18/12).
Menurutnya, kenaikan harga itu terjadi lantaran proses yang terjadi di pasar tradisional sedikit panjang dan membutuhkan biaya jasa.
Hal itu yang menjadi pembeda antara harga ayam di pasar tradisional, dan juga ayam potong mandiri di luar pasar tradisional.
Baca juga: Cangkang Gonggong Jadi Souvenir dan Bernilai Ekonomis
Saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Tanjungpinang akan memberikan surat kepada para pemasok ayam agar tidak menaikkan harga hingga akhir tahun 2021.
“Analisa kami, memang sebaiknya harga Rp40 ribu itu tidak naik lagi menjelang Natal,” ujarnya lagi.
Sementara itu, sejumlah pedagang pun membenarkan kenaikan harga ayam tersebut.
Amek, salah seorang pedagang mengatakan, kenaikan itu telah terjadi sejak seminggu terakhir.
Ia mengungkapkan, kemungkinan harga ayam akan kembali mengalami kenaikan.
Hal itu kerap terjadi menjelang hari besar keagamaan.
“Biasanya naik seribu atau dua ribu,” ungkapnya.
Sejalan dengan itu, salah seorang pedagang lainnya, Leonardo menuturkan, naiknya harga ayam itu juga karena minimnya pasokan ayam yang didapat.
“Biasanya dari Kijang. Dari Kijang bilang dari Batam. Kalau dari Tanjungpinang biasanya kosong,” ucapnya.
