Bintan, Ulasan.Co – Sebanyak 80 orang warga pesisir di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, yang bekerja sebagai nelayan dan pekerja kontrak di sejumlah perusahaan pariwisata di Lagoi, merasa senang dapat mengikuti program pendidikan Paket A, B dan C, yang diselenggarakan Lembaga Bantu Masyarakat (LBM).
Panitia penyelenggara sekolah gratis Paket A, B dan C, Iman Ali, di Bintan, mengatakan, program pendidikan tersebut dilaksanakan berkat kepedulian LBM, yang menginginkan kualitas pendidikan para orang tua yang sudah bekerja, meningkat.
Anggota LBM, yang mayoritas bekerja di sejumlah perusahaan besar yang bergerak di bidang pariwisata tersebut, menyisihkan uangnya untuk dimanfaatkan sebagai biaya operasional pelaksanaan program pendidikan Paket A,B dan C.
Ia juga memberi apresiasi kepada sejumlah pihak yang sudah menyisihkan uangnya untuk membantu program ini. Para donatur diberikan tanjak sebagai lambang kehormatan panitia kepada mereka.
“Hari ini, masih bisa kita buktikan, cukup banyak orang yang peduli terhadap perkembangan pendidikan para orang tua. Ini bukan hanya soal tingkat pendidikan, melainkan jaminan kerja setelah dinyatakan lulus Paket C,” katanya, yang juga Ketua Seksi Adat dan Budaya Lembaga Bantu Masyarakat.
Program kejar Paket A, B dan C itu, kata dia realisasi dari keinginan para pekerja lepas di Lagoi. Perusahaan-perusahaan di Lagoi menginginkan para pekerja taman, pembersih ruangan dan lainnya, memiliki taraf pendidikan setara dengan SMA agar dapat ditetapkan sebagai karyawan tetap.
Mereka rata-rata berusia 40 tahun ke atas, namun memiliki keinginan yang kuat untuk mengikuti Paket A, B dan C.
Selain itu, ada juga warga yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan tradisional, yang ingin menjadi Ketua RT dan RW. Syarat untuk menjadi Ketua RT dan RW minimal tamat SMA.
“Ada juga peserta didik yang berusia 60 tahun, namun tetap semangat,” ucapnya.
Iman mengatakan sekolah Paket A, B dan C diresmikan tadi pagi di SDN 002 Kecamatan Telok Sebong, Bintan. Untuk sementara para peserta didik akan mengikuti program pendidikan dengan meminjam sejumlah ruang belajar setiap hari Minggu.
Para peserta didik sudah didaftarkan secara daring ke Kementerian Pendidikan.
“Kami memberi apresiasi kepada Disdik Bintan, yang mendukung kegiatan ini, meski dalam kondisi sibuk. Kami juga mendukung keinginan Pemkab Bintan untuk membangun sekolah khusus yang mengelola Paket A, B dan C,” katanya.