Bisnis  

Nelayan Bintan Pilih Jual Ikan ke Negara Tetangga

Tanjungpinang, Ulasan.co – Hingga Minggu (15/12), nelayan di Kelurahan Sei Enam memilih menjual ikan hasil tangkapan mereka ke daerah lain bahkan ke negara asing.

Hal tersebut disebabkan oleh harga ikan yang cenderung lebih mahal dibandingkan dijual di pasar lokal.

“Nelayan lebih memilih menjual ikan hasil tangkapannya ke Kapal-kapal asing yang datang ke tempat mereka contohnya, kapal dari Singapore dan Malaysia. Karena harga ekspor ikan dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan harga yang di tawarkan dari pasar lokal. Bukan hanya nelayan saja, saya juga sebagai penampung ikan disini sering menjual ikan ke Sigapore dan Malaysia yang penting harganya tinggi, kalau harganya tinggi mana mungkin ada yang nolak,” ujar Bapak Along salah seorang warga Sei Enam.

Di samping itu Purwanto selaku nelayan mengatakan cara penjualan ikan biasanya dilakukan langsung di atas kapal, sebelum nelayan merapatkan kapalnya ke pelabuhan. Terkadang juga, kapal dari Singapore langsung datang menjemput ke pelabuhan jadi tidak repot lagi untuk menunggu ikan itu laku terjual.

Hasil tangkapan ikan biasanya tidak bisa diprediksi tergantung pada cuaca. Biasanya 10 hari di laut bisa menghasilkan 1 — 2 ton ikan, untuk jenis ikan yang didapat bermacam-macam mulai dari ikan Anggoli, Kerapu Sono, Sondong, Amoi, Tongkol dan Selar.

Untuk ikan yang dijual ke luar negeri adalah jenis ikan pilihan seperti ikan Kerapu Sono, Anggoli, Amoi dan Sondong.

Untuk keuntungan penjualan ikan biasanya tidak menentu karena nelayan yang turun kelaut ramai jadi hasil tangkapan itu dibagi lagi.

“Memang Tidak bisa dipungkiri nelayan akan lebih untung ketika ikan yang kita dapat dijual ke Negara Asing karena harganya yang mahal,” ujar Purwanto.

Untuk harga ikan yang dijual ke luar negeri perkilonya seharga Rp200.000 sedangkan untuk harga yang ditawarkan di pasar lokal biasanya Rp120.000. Hal inilah yang membuat nelayan memilih menjual ikan ke kapal-kapal asing yang datang ke penampungan karena harganya yang lebih mahal.

Pewarta : Irma,Tri Fena, Johan, & Nur Azura (Mhs Magang)