Nelayan Bintan Ikut Tolak Kenaikan BBM Solar

Nelayan Bintan Tak Bisa Melaut
Kapal nelayan Bintan saat bersandar di pelabuhan (Foto: Andri DS/Ulasan.co)

BINTAN – Kabar rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) subsidi ditolak nelayan di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri). Pasalnya, akan memberatkan kehidupan nelayan untuk mencari nafkah.

“Saya nelayan Desa Kelong, Kacamatan Bintan Pesisir, tidak setuju, kalau harga BBM solar subsidi naik,” kata Nurdin, nelayan di Bintan, Senin (29/08).

Kalau terjadi kenaikan harga BBM subsidi, ia yakin bakal berdampak serta mempengaruhi kebutuhan lainya, seperti harga kebutuhan pokok ikutan naik. Kemudian akan berdampak pada transportasi laut.

“Artinya, transportasi laut bakalan ikutan naik karena harga solar mahal. Untuk saat ini harganya Rp5.250 per liter,” ucap dia.

Selain dihadapkan dengan kabar rencana kenaikan BBM subsidi, Nurdin saat ini mengeluhkan kesulitan mendapat solar untuk melaut. Pasalnya, BBM solar yang dibelinya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan selama melaut. Kuota BBM solar yang didapat hanya tujuh drum berisi 1.400 liter dari kuota biasanya 14 drum berisi 2.400 liter.

“Saya rasa, bukan saya saja. Nelayan lainnya juga merasakan susahnya dapat BBM solar. Kita dibatasi (beli minyak solar),” terang dia.

Ia berharap kepada pemerintah, segera memenuhi kebutuhan BBM solar untuk nelayan di Bintan. “Jangan sampai naik harga BBM solar. Kami nelayan terpukul juga,” katanya.

Baca juga: Aliansi Pemuda dan Masyarakat Bersatu Minta Pemprov Kepri Usut Mafia BBM

Baca juga: Nelayan Natuna Tolak Kenaikan BBM Subsidi