Nelayan Tak Melaut, Pedagang Pasar Ikan Natuna Tutup Lapak

Lapak ikan Pasar Ranai Natuna, Kepri banyak tutup (Foto: Muhamad Nurman)

Natuna – Angin kencang serta gelombang tinggi di perairan Kabupaten Natuna, Kapulauan Riau (Kepri) membuat nelayan tidak berani melaut akhir-akhir ini. Akibatnya beberapa penjual ikan di Pasar Ranai Natuna menutup lapaknya karena tak ada pasokan ikan untuk dijual, Kamis (19/08).

Mutaridi (30), penjual ikan Pasar Ranai Natuna menyebutkan, sudah beberapa hari terakhir tidak berjualan. Bahkan sepanjang bulan ini terpaksaa lapaknya buka tutup karena pasokan ikan tidak ada.

“Untuk bulan ini buka tutup karena tak ada ikan,” Mutaridi di lapaknya, Kamis (19/08).

Mnurut Mutaridi, tutupnya lapak penjual diakibatkan angin kencang sehingga beberapa nelayan tidak berani melaut. Bulan Agustus ini pendapatan nelayan di laut berkurang.

“Angin kuat, nelayan banyak yang tidak ke laut, alhasil tak ada yang bisa dijual, lagi pula sekerang bulan terang bagan tak turun, ikan juga jarang makan pancing nelayan,” tegasnya.

Abeh (43), penjual ikan lainnya menyebutkan hal yang sama. Cuaca tidak menentu mengakibatkan nelayan enggan ke laut.

“Nelayan tak melaut, tangkapan juga berkurang, ” ujar Abeh di lapaknya.

Ia menambahkan, langkanya ikan di pasar Ranai tersebut tidak membuat harga menjadi lebih mahal.

“Untuk hari ini harga masih stabil, tapi tidak tahu untuk beberapa hari kedepan,” katnya. tutupnya.

Semnetra itu, Indra (38), nelayan Ranai menyampaikan saat ini cuaca di laut tidak bisa diprediksi, sehingga memilih tidak melaut. Ia mengatakan, saat kembali melaut dirinya berhadapan dengan cuaca ekstrem.

Keadaan cuaca seperti itu lanjut Indra, membuat beberapa nelayan enggan melaut. Seba, takut terjadi hal yang tidak diinginkan.

“Cuaca suka berubah, tadi saja angin kuat, ” ujar Indra sambil mengikat pompongnya.

Berkurangnya nelayan melaut memberikan dampak pada penjual ikan di Pasar Ranai Natuna, dari hasil pantauan beberapa lapak penjual ikan tutup. (*)

Pewarta : Muhamad Nurman
Redaktur: Muhammad Bunga Ashab

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *