JAKARTA – Badan Kepegawaian Negara (BKN) mencatat nyaris mencekati 2 ribu orang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024 mengundurkan diri di saat sebagian warga produktif kesulitan mendapatkan pekerjaan.
Kepala BKN, Zudan Arif Fakrulloh di Jakarta, Rabu 23 April 2025, menjelaskan bahwa sebanyak 1.967 orang lulusan seleksi CPNS tahun 2024 mengundurkan diri dengan berbagai alasan.
CPNS mengundurkan diri dengan argumen gaji PNS kecil, penempatan di daerah yang jauh hingga hasil optimalisasi.
Zudan menjelaskan, total seharusnya terdapat 16.167 formasi CPNS 2024 yang masih kosong, namun karena kebijakan optimalisasi, sedikitnya hanya 12 persen dari jumlah tersebut yang tidak terisi.
“Setelah diisi dengan optimalisasi ada 1.967 yang mengundurkan diri, 12 persen, sisanya terisi,” ujar Zudan dalam rapat bersama Komisi II DPR RI sehari lalu.
Menurut dia, sebagian CPNS yang mengundurkan diri merupakan calon dosen di kampus negeri. Kebijakan optimalisasi merupakan kewenangan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), dengan tujuan memitigasi agar tidak terjadi kekosongan formasi. Dengan cara menarik peserta CPNS 2024 dengan nilai tertinggi mendekati kuota kelulusan, untuk mengisi formasi yang tak terisi.
Misalkan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek dan Dikti ini sebagian besar dosen. Ada yang mendaftar pada dosen sosiologi di Universitas Negeri Jember, namun formasinya hanya untuk 2 orang sehingga yang bersangkutan tidak lulus karena ranking 3 atau 4.
“Di Universitas Nusa Cendana ada jurusan Sosiologi, yang melamar tidak ada. Maka 2 orang nilai terbaik secara sistem dikirim ke Nusa Cendana. Jadi menjadi lulus karena formasi di Universitas Nusa Cendana kosong,” ucapnya menjelaskan.
Kementerian PANRB telah membuat kebijakan agar optimalisasi formasi kosong tersebut bisa diterapkan pada satu instansi yang sama. Namun itu belum bisa menutup adanya kekosongan formasi di CPNS 2024.
“Karena Kemdiktisaintek kampusnya banyak dan tersebar di seluruh Indonesia, maka kendala terbesar adalah jauh dari domisilinya. Tapi sebenarnya bisa diterima dulu, 5 tahun kemudian pindah itu bisa diatur oleh kementeriannya,” kata Zudan mencontohkan.
Tak hanya karena optimalisasi, Zudan menyebut ada beberapa alasan lain yang membuat beberapa peserta lolos seleksi mundur dari CPNS 2024. Semisal tidak mendapat izin dari keluarga, lalu karena masalah kesehatan orang tua.
“Kemudian sedang S2 dan S3 di tempat lain, terkendala kondisi kesehatan, kemudian dia merasa salah memilih formasi. Kemudian merasa penghasilannya kalau jadi PNS itu sedikit,” kata Zudan.
Sebelumnya, seleksi kompetensi PPPK Tahap II Tahun 2024 dimulai hari ini sampai dengan 16 Mei 2025. Peserta yang dinyatakan Memenuhi Syarat (MS) dalam tahap seleksi administrasi akan berjibaku untuk mendapatkan kursi PPPK ini. Tercatat, sebanyak 863.993 peserta mengikuti seleksi kompetensi ini.
Baca juga: Kabar Gembira! Bupati Karimun Umumkan SK CPNS dan PPPK Diserahkan Akhir April Ini
BKN sendiri telah menyiapkan sejumlah titik lokasi di wilayah Indonesia hingga Mancanegara. Diantaranya terdiri dari 36 lokasi Kantor BKN yang meliputi BKN Pusat, Kantor Regional BKN dari Aceh sampai Papua, dan UPT BKN seluruh Indonesia; 53 lokasi Mandiri BKN; 99 lokasi Mandiri Instansi; dan 13 lokasi Luar Negeri.
Kepala BKN Zudan Arif meminta para pegawai BKN yang akan bertugas dalam pelaksanaan Seleksi Kompetensi PPPK Tahap II agar menjaga integritas dan transparansi sistem CAT. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News