Orangtua Siswa di Bintan Minta Bus Sekolah Ditambah

BINTAN – Wali murid di Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), mengeluhkan minimnya bus sekolah sehingga mengakibatkan pelajar harus rela berdesak-desakan saat antar jemput.

Kondisi ini sudah sering di keluhkan dua tahun belakangan ini baik bus pelajar Sekolah Dasar maupun Sekolah Menengah Pertama.

Sudin, wali murid Sekolah Dasar di Bintan Timur Sudin menyebutkan kondisi minimnya bus sekolah ini sangat menyulitkan pelajar sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama harus berdesak-desakan saat pergi maupun pulang sekolah.

“Kalau diacara dengan pihak sekolah, kami sering sampaikan ini, lebih kurang kondisi ini sudah dua tahun belakang ini,” kata Sudin, Selasa (29/11).

Ia menilai prihatin kalau harus melihat para pelajar ini berdesak-desakan, berdiri selama perjalanan ke sekolah, belum lagi kata dia letak sekolah yang biasanya jauh dari rumah.

“Kasihan anak-anak kita berdiri-berdiri, ini juga membahayakan keselamatan anak kita,” sebutnya.

Pihaknya mewakili orangtua murid di Bintan Timur, berharap pemerintah khususnya Dinas Pendidikan memberi perhatian lebih terhadap transportasi pelajar ini.

“Kami berharap pemerintah mendengarkan keluhan wali murid ini,” keluhnya.

Kepala Bidang (Kabid) SMP Disdik Kabupaten Bintan, Hosni menjelaskan sampai saat ini, sebanyak  32 unit bus untuk antar jemput siswa-siswi tersebar di wilayah Kabupaten Bintan. Bahkan ads juga pelajar SMA padahal bukan kewenangan daerah.

“Ada juga siswa SMA. Padahal, bukan (siswa SMA) kewenangan kita. Tapi, itu (siswa SMA) anak kita juga,” ucap Hosni.

Dari total 32 unit bus pada tahun 2022, diakui Hosni terjadi pengurangan transportasi antar jemput siswa-siswi di Bintan. Karena tahun 2020 lalu, ada sekitar 50 unit bus diperuntuhkan untuk antar jemput siswa-siswi sekolah.

“Semenjak COVID-19 sudah berkurang bus antar jemput siswa-siswi. Karena dulu kan diterapkan belajar tatap daring,” terang dia.

Sebenarnya, lanjut dia, bus diutamakan untuk antar jemput siswa-siswi dari rumah ke sekolah dengan jarak tempuh 7-8 kilo meter.

“Kemudian, tidak punya motor. Insya Allah, tahun depan kita usahakan kembali seperti sebelumnya,” harap dia.