Pasar Ranai Natuna Sering Dibobol Maling, Cabai Pun Kena Sikat

Aktivitas jual beli di pasar Ranai Kecamatan Bunguran Timur (Foto : Muhamad Nurman)

Natuna – Pasar Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau dibobol maling. Aksi pencurian itu diketahui pedagang saat membuka lapaknya, Rabu (25/08).

Ronal salah satu pedagang yang menjadi korban menyebutkan, lapaknya kemalingan diketahuinya pada saat melakukan pengecekkan barang dagangannya pada pagi hari.

“Cabai hilang, tahunya hilang pas buka pasar semalam,” ucap Ronal di lapaknya, Kamis (25/08).

Ia menyebutkan, pencurian terjadi pada malam hari ketika aktivitas masyarakat di sana tidak ada lagi. Tekait kerugian, dirinya tidak bisa menyebutkan angka pastinya.

Ronal mengatakan, Pasar Ranai tidak memiliki keamanan yang memadai, sehingga membuat pedagang rentan untuk kehilangan.

“Kemarin cabai saya hilang, saya kurang tahu berapa banyak, yang jelas rugi, soalnya harga cabai sekarang mahal,” katanya.

Ia menyampaikan, banyak masalah yang terjadi pasar Ranai itu, tapi sampai saat ini tidak terselesaikan. Ia berharap pengelola pasar peka dalam menangkap apresiasi dari pedagang agar semua kejadian yang tidak diningikan bisa diminamalisir.

“Pasar tidak terkelola, ada lapak yang rusak, atap bocor, papan rusak, semoga saja prusda bisa menanggapi hal ini,” tegasnya.

Rani pedagang lainnya menambahkan, Pasar Ranai dibobol maling sudah sering terjadi. Ia menyebutkan, pedagang kehilangan dagangannya sudah sering. Menurutnya, tidak adanya penjaga pasar diduga penyebab maling bisa leuasa melakukan aksinya di pasar.

“Cabai pedagang lain hilang, ada pencuri yang masuk ke sini. Di sini sudah sering kehilangan, karena tak ada yang jaga, kemarin juga saya pernah kehilangan barang,” sebutnya.

Ia berharap, perusahaan daerah selaku pengelola pasar bisa memperhatikan mereka dan cepat mengatasi permasalahan yang ada di pasar.

“Harapn kita pengelola pasar cepat megambil tindakan terkait hal ini, kami juga berharap lebih diperhatikan,” harapnya.

Pewarta : Muhamad Nurman
Redaktur: Muhammad Bunga Ashab

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *