Pasokan Menipis, Harga Ikan Laut di Batam Mulai Naik

Pasokan Menipis, Harga Ikan Laut di Batam Mulai Naik
Situasi Pasar Tos 3000 Kota Batam.

Batam – Angin kencang dan gelombang tinggi yang terjadi di wilayah Kepulauan Riau (Kepri) beberapa waktu terakhir berdampak pada pasokan ikan di pasar mulai berkurang. Hal ini membuat harga ikan di pasar tradisonal di Kota Batam mulai mengalami kenaikan.

“Kalau musim angin utara begini pasokan ikan agak berkurang, ya kita naikkan sedikit harganya,” ujar Bagindo (42), salah saorang pedagang di Pasar Tos 3000, Batam, Selasa (14/12).

Baca juga: Ratusan Ton Ikan Mati Mendadak di Danau Maninjau Sumbar

Pedagang ikan itu menyebutkan, rata-rata kenaikan harga ikan mencapai Rp5 ribu hingga Rp15 ribu per kilogram. Seperti, kakap, tenggiri, tongkol dan ikan lain-lain.

“Untuk ikan kakap tenggiri yang semula Rp45 ribu naik menjadi Rp55 ribu per kilogram. Begitu pula dengan harga ikan sergai yang semula Rp55 ribu menjadi Rp65 ribu per kilogram,” terangnya.

Lanjutnya, untuk harga ikan kembung sendiri mengalami kenaikan sekitar Rp10 ribu per kilogram yakni dari harga Rp25 ribu kini menjadi Rp35 hingga Rp40 ribu.

“Ya kalau lagi musim utara ini agak susah karena otomatis harga ikan naik, kita juga coba jual tipis biar masih ada yang membeli,” ujarnya.

Baca juga: Wali Kota Batam Wajibkan ASN Belanja di Warung, Pasar Tradisional Tempat Tinggalnya

Bagindo mengatakan meskipun kondisi musim utara suplai ikan masih ada walau tidak seperti hari biasa.

Pantauan di Pasar Tos 3000, untuk harga jual ikan tongkol masih berkisar Rp30 ribu perkilonya. Untuk ikan selar dan benggol untuk perkilogramnya berkisar diharga Rp30 ribu.

“Iya, harga ikan mulai naik. Minggu lalu beli tongkol masih bisa Rp25 ribuan, sekarang sudah naik jadi Rp30 ribu,” kata salah seorang ibu rumah tangga, Erni (32).

Ibu dua anak itu mengaku, bahwa memang kalau untuk akhir tahun ikan segar sering mengalami kenaikan.

“Kalau sudah Desember ya biasalah mulai naik,” imbuhnya.

Ia berharap, kenaikan harga ikan di pasar tradisional tidak terlalu tinggis, sehingga ia dan masyarakat lainnya masih dapat mengkonsumsi ikan.

“Ya mudah-mudahan tidak terlalu tinggi, apalagi kita masih kondisi pandemi, masih susah semuanya,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *