PDAM Matikan Air, Warga di Kilometer 10 Hingga 14 Tanjungpinang Menjerit

Gubernur Kepri Diminta Urus Pipa PDAM yang Sering Bocor di Tanjungpinang
Ilustrasi-Aktivitas perbaikan pipa PDAM di Jalan Ahmad Yani, Tanjungpinang, Kepulauan Riau. (Foto: Ardiansyah)

TANJUNGPINANG – Warga di kawasan kilometer 10 hingga 14 di Tanjungpinang, Kepulauan Riau menjerit karena pihak PDAM Tirta Kepri matikan air.

Macetnya distribusi air kepada pelanggan, sudah terjadi beberapa hari lalu bahkan sejak libur lebaran lalu.

Ali warga kawasan Batu 10 mengatakan, ia melihat stok air di Sei Pulai dan Gesek masih ada tetapi kenapa air mati.

Menurutnya, pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kepri jika ada kerusakan segera sampaikan kepada pelanggan.

“Kita bayar tak pernah telat. Giliran air mati diam-diam saja. Ini kadang siang mati, nanti malam jalan, terus besok begitu. Mereka (PDAM) tidak tau kita kesusahan tak ada air di rumah,” kesal Ali, Kamis (12/05).

Air PDAM di Kawasan Kilometer 10 sampai 14 arah Tanjunguban kembali mengalami masalah hidup dan mati dengan waktu yang tentu.

Sementara Gubernur Kepri, Ansar Ahmad meminta PDAM untuk segera memperbaiki permasalahan yang terjadi.

“Kita terus kontrol mereka. Jika ada kerusakan kita cepat minta mereka antisipasi,” kata Ansar saat ditemui di DPRD Kepri, Kamis (12/05).

Ia menyampaikan, akan memanggil pihak PDAM dengan adanya masalah yang telah terjadi selama dua minggu terakhir dan meminta PDAM untuk segera memperbaiki.

Baca juga: Listrik Akan Padam Delapan Jam di Tanjungpinang, Simak Jadwal dan Lokasinya

“Yang penting mereka bisa mengatasi kerusakan-kerusakan awal,” ucap Ansar.

Ansar menyebutkan, jika PDAM tak mampu membeli alat maka mereka harus menunda setoran ke Pemerintah Daerah dan menggunakan anggaran yang ada untuk merevitalisasi alat yang dibutuhkan.

“Kita akan carikan solusi dengan mencari investor seperti di Batam. Namun akan ada catatan catatan penting nanti,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Teknis PDAM Tirta Kepri, Wahyu, menyampaikan pihaknya tetap berupaya untuk menormalkan aliran air.

Meskipun belum seluruhnya optimal, namun pihaknya saat ini sedang memasang pompa cadangan agar air kembali berjalan.

“PDAM tetap berupaya untuk menormalkan aliran air walaupun belum optimal, memasang pompa cadangan,” kata Wahyu.