PDIP Terima Surat Permohonan Maaf Sarafudin Aluan

Soerya Respationo
Ketua DPD PDIP Kepri Soerya Respationo. (Foto: Muhammad Chairuddin)

BATAM – DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kepulauan Riau (Kepri) telah menerima surat permohonan maaf Sarafudin Aluan perihal dugaan pencemaran nama baik Hasto Kristiyanto kemarin.

Ketua DPD PDIP Kepri, Soerya Respationo mengatakan, pihaknya menerima surat tersebut beberapa hari lalu. Dalam suratnya, Sarafudin Aluan meminta maaf kepada PDIP atas unggahannya ke grup Kepri Discussion kemarin.

“Lewat surat memang sudah. Tiga atau empat hari lalu. Suratnya diantar langsung oleh Pak Aluan,” katanya, Ahad (09/10).

Kendati demikian, hingga saat ini belum ada pertemuan langsung antar PDIP Kepri dengan Tim Khusus (Timsus) Gubernur Kepri itu. Ia melanjutkan, surat permintaan maaf itu pun tak memengaruhi jalannya proses hukum atas kisruh yang sudah dilaporkan ke Polda Kepri.

“Tapi kan biarkan dulu proses hukum berjalan. Nantikan ada mekanisme mediasinya dua kali,” lanjutnya.

Soerya mengaku, pihak kepolisian telah meminta keterangan dirinya sebagai pelapor atas dugaan pelanggaran Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) tersebut.

“Saya sudah diambil keterangan dan tentu dalam KUHAP akan ada saksi-saksi lainnya termasuk pelapor,” ungkap Soerya.

Sebelumnya, Soerya Respationo melaporkan Sarafudin Aluan lantaran diduga telah menyebarkan berita hoaks hingga berpotensi mencemarkan nama baik PDIP dan Sekjennya, Hasto Kristiyanto.

Baca juga: DPP PDIP Tanggapi Dugaan Pencemaran Nama Baik Hasto Kristiyanto

Pasalnya, Sarafudin Aluan telah mengirimkan pesan singkat di grup WhatsApp Kepri Discussion. Pesan tersebut bertuliskan kalimat “KPK melakukan tangkap tangan Hasto Kristiyanto. KPK menemukan uang sebesar 50 M. Kalau bener. Mencret nih si Hasto. PDIP contoh preseden buruk partai dalam korupsi”.

PDIP melaporkan Sarafudin Aluan atas dugaan pelanggaran pasal 27 ayat 3 dan/atau pasal 28 ayat 1 Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Laporan tersebut juga bertujuan untuk meredam tindakan para kader partai yang tak dapat diprediksi.

Atas unggahannya, Sarafudin Aluan juga telah angkat bicara. Ia meminta maaf terkait unggahan tersebut. Sarafudin mengaku, pesan itu ia kirimkan dengan tidak sengaja lantaran sembari membalas pesan WhatsApp yang lain.

Ia menjelaskan, pesan yang ia kirim itu bukan tulisan dirinya sendiri. Tulisan itu adalah berita dari orang lain yang ia dapatkan kemudian ia teruskan tanpa sengaja. Tulisan itu juga ia kirim sebelum keluarnya klarifikasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) soal Sekjen PDI Perjuangan.

““Saya meminta maaf kepada Sekjen. Tidak ada unsur kesengajaan. karena berita itu adalah berita orang saya teruskan. Karena saya lagi balas WA saja. Itu reflek saja,” ucapnya. (*)