Pedagang Akui Ada Mafia Lapak di Pasar Barek Motor, Harga Sewa Lebih Tinggi

Harga Ikan dan Udang Segar Turun di Bintan Timur
Harga ikan dan udang segar mengalami penurunan di Pasar Barek Motor Kijang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. (Foto : Andri Dwi Sasmito)

BINTAN – Beberapa pedagang di Pasar Barek Motor, Kijang, Bintan, Kepulauan Riau, mengakui adanya praktik mafia sewa lapak dengan harga sewa yang lebih tinggi.

Kepada ulasan.co, sejumlah pedagang yang ditemui menyebutkan, praktik sewa diatas sewa oleh oknum mafia lapak sudah berlangsung lama di Pasar Barek Motor.

Bahkan harga sewa lapak dari praktik mafia tersebut lebih tinggi, dari pada tarif sewa yang ditetapkan PT BIS selaku pengelola Pasar Barek Motor.

Sementara, PT BIS sudah menetapkan tarif sewa Rp150 ribu hingga Rp200 ribu per meja untuk dibayarkan setiap bulan. Tetapi justru harga sewa lapak antar pedagang mencapai Rp600 ribu.

“Ada kawan kita sewa sampai Rp600 ribu per meja setiap bulan. Kalau harga sewa naik lagi dari PT BIS, maka dia akan membayar ke penyewa itu Rp1,2 juta. Naiknya berlipat,” kata seorang pedagang Pasar Barek Motor.

Menurut pedagang setempat, yang harus disikapi BIS saat ini, dengan menata kembali lapak-lapak liar yang di bisniskan seperti ini. Bukan justru menaikkan sewa lapak secara sepihak tanpa musyawarah.

Baca juga: Roby Minta PT BIS Tunda Kenaikan Tarif Sewa Lapak di Pasar Barek Motor

“Kasihan dengan kawan-kawan kita yang betul-betul ingin jualan tak punya meja. Tapi justru menyewa ke pedagang lain, dengan harga tinggi,” terangnya.

Untuk itu, pedagang berharap PT BIS harus bisa menerapkan sistem misalnya satu Kartu Keluarga atau Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan (KK) kepada satu penyewa lapak.

“Terapkan satu KK atau KTP punya satu meja jualan. Gitu saja,” sebut dia.

Bahkan sudah menjadi rahasia umum, ada oknum dewan Bintan yang punya meja lapak jualan ikan di Pasar Barek Motor tersebut.

“Nah, informasinya ada anggota dewan sampai punya meja jualan di pasar ikan ini. Siapa dia saya tidak tau. Ada tuh satu meja,” terang salah satu pedagang.

Dengan adanya seperti itu, dia berharap, Pemerintah Kabupaten maupun PT BIS untuk menertibkan kepemilikan meja jualan di Pasar Ikan.

“Jangan dibiarkan ini berlarut-larut,” harap dia lagi.

Komisaris PT BIS, Hafizar ketika dikonfirmasi mengatakan, rencana kenaikan sewa kios atau lapak pedagang Pasar Barek Motor lantaran banyak mafia yang juga turut menyewa lapak mereka dengan harga tinggi.

“Infonya sudah ada mafia lapak. Saya dapat laporan dari Direktur PT BIS,” kata Komisaris PT BIS, Hafizar di Bintan kepada ulasan.co, Jumat (15/7).

Jika memang ada praktik ini, maka direksi PT BIS, kata Hafizar, tidak akan tinggal diam terkait praktik mafia, dan saat ini pihaknya masih terus melakukan pemantauan khusus di lapangan.

Baca juga: Ada Mafia Lapak, Alasan PT BIS Naikkan Tarif Sewa di Pasar Barek Motor