Pedagang di Dekat Proyek Flyover Keluhkan Sepi Pembeli

Lapak kaki lima pedagang tidak jauh dari lokasi proyek flyover, simpang Basuki Rahmat-Ramayana menuju Pulau Dompak. (Foto:Ardiansyah)

TANJUNGPINANG – Pedagang kaki lima tidak jauh dari kawasan proyek flyover simpang Basuki Rahmat-Dompak mengeluhkan sepi pembeli. Kondisi ini diakibatkan penutupan akses jalan oleh pemerintah provinsi.

Kokom Komariah, salah seorang pedagang makan dan minuman ringan mengaku sangat berdampak terhadap proyek tersebut. Ditambah lagi, akses jalan ditutup sejak dua pekan ini, penurunan omsetnya turun hingga Rp100-Rp200 ribu per hari.

“Sangat berdampak sekali, sehari kerugian bisa mencapai Rp200 ribuan, saya bahkan memilih tutup, dari pada tidak ada pembeli,” katanya kepada ulasan.co, Kamis (17/11).

Dampak menurunya omset ini karena penutupan jalan dari Basuki Rahmat- Simpang Ramayana menuju Pulau Dompak. Banyak hal negatif yang dia dan para pedagang kaki lima lain rasakan, selain dagangan mereka sepi pembeli, mereka harus menanggung utang sewa lapak kepada pemilik yang tertunggak.

Hal senada juga disampaikan Edi, pedagang warung kopi yang menceritakan alami kerugian hingga ratusan ribu. Ia mengaku penurunan omset hingga 20 persen setiap harinya.

“Jika dihitung kotor kerugian mampu berkisar Rp200an gitu, biasanya setiap hari pendapatan bersih Rp500 ribuan,” tambahnya.

Dirinya berharap kepada pemerintah, agar proses penutupan akses jalan tidak berlangsung lama karena akan berdampak buruk terhadap akses ekonomi masyarakat sekitar.