BINTAN – Pedagang di Pasar Baru Tanjung Uban, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, menjual berbagai jenis cabai yang didatangkan dari Aceh dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Cabai yang tersedia antara lain cabai rawit, cabai merah, cabai hijau, dan cabai nano atau yang lebih dikenal sebagai cabai setan.
Salah satu pedagang, Misiah, mengatakan memesan cabai dari dua daerah tersebut dan mengambilnya sendiri di Batam, setelah cabai dikirim melalui jalur laut dan udara.
“Saya langsung pesan cabai ke Aceh dan NTB, lalu mengambilnya di Batam,” ujar Misiah saat ditemui di Pasar Baru Tanjung Uban, Selasa 11Februari 2025.
Menurutnya, harga cabai saat ini mulai turun meskipun masih terbilang tinggi. Untuk cabai merah, harga kini berkisar Rp70.000–Rp75.000 per kilogram, turun dari sebelumnya Rp85.000–Rp90.000 per kilogram. Sementara cabai hijau dijual Rp55.000–Rp60.000 per kilogram, turun dari Rp65.000–Rp70.000 per kilogram.
Namun, harga cabai nano dan cabai merah keriting masih stabil. Cabai nano tetap di harga Rp90.000 per kilogram, sedangkan cabai merah keriting Rp80.000 per kilogram.
Misiah mengaku belum bisa memastikan penyebab pasti kenaikan harga cabai belakangan ini. Namun, ia menduga salah satunya adalah menurunnya produksi di daerah asal, baik di Aceh maupun NTB. “Kalau stok cabai mulai menipis, pasti harga naik,” jelasnya.
Baca juga: Petani Cabai di Bintan Gagal Panen Akibat Cuaca Ekstrem
Selain itu, menurutnya, kondisi ekonomi yang sedang lesu juga berpengaruh terhadap daya beli masyarakat di pasar.
“Banyak pegawai yang belum gajian, jadi daya beli turun, termasuk untuk cabai,” katanya mengakhiri. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News