Pedagang Gorengan Keluhkan Beli Minyak Goreng Lewat Aplikasi PeduliLindungi

Minyak Goreng
Terlihat jeriken warga tersusun rapi menunggu giliran diisi minyak, di Toko Sinar Jaya, Natuna. (Foto:Muhamad Nurman/Ulasan.co)

TANJUNGPINANG – Pedagang gorengan mengeluhkan aturan membeli minyak goreng curah melalui aplikasi PeduliLindungi.

Joni, salah seorang pedagang gorengan di Jalan Pemuda Tanjungpinang mengatakan, akan kesulitan jika peraturan tersebut akan diterapkan sebagai syarat pembelian minyak goreng.

Pasalnya, dirinya membutuhkan minyak goreng untuk keperluan berjualannya sebanyak 20 liter per harinya.

“Sangat menyusahkan, ribetlah pokoknya masa iya mau beli minyak aja ribet,” katanya saat ditemui, Senin (27/06).

Menurut pria 52 tahun ini, pemberlakuan tersebut harusnya diberlakukan untuk sembako bukan pada minyak goreng curah.

“Kalau ke sembako sih tak masalah. Ini buat minyak goreng pulak,” ucapnya.

Baca juga: 30 Ton Minyak Goreng Curah Tiba di Natuna, Hanya untuk 8 Kecamatan

Sementara itu, Aldi, pedagang gorengan lainnya menyampaikan, pemerintah bukan mempermudah masyarakat malah meyulitkan dengan menggunakan aplikasi tersebut.

“Orang kita mau beli minyak aja kok dipersulit. Lagian beli minyak goreng buat di pakai jualan gorengan bukan buat dijual lagi,” imbuhnya.

Sebelumnya, Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad mendukung penuh keputusan pembelian minyak goreng curah melalui aplikasi PeduliLindungi atau Nomer Induk Kependudukan (NIK).

Baca juga: Gubernur Kepri Setuju Pembelian Minyak Goreng Lewat Aplikasi PeduliLindungi

Menurutnya, selama keputusan tersebut untuk menyejahterakan masyarakat, maka sebagai perwakilan pemerintah pusat di daerah harus mendukung hal itu.

“Asal untuk kebaikan masyarakat ya setuju lah,” kata Ansar saat ditemui di Kantor DPRD Kepri, Senin (27/06).

Ia mengatakan, jika sesuatu menggunakan aplikasi, maka menjadi lebih baik dan lebih terukur.

“Itu lebih bagus, lebih tepat sasaran. Hanya tinggal memilah aja, karena kalau kemampuannya lebih pasti tak memilih minyak goreng subsidi,” pungkasnya.