Pedagang Keluhkan Penutupan Tempat Wisata

Natuna – Pedagang di tempat wisata yang ada di kabupaten Natuna mengeluh. Mereka tidak dapat menjajakan dagangannya untuk mengais rezeki.

Kebijakan ini sesuai dengan Surat Edaran Bupati No 300 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Dimana seluruh tempat wisata wajib tutup.

Kondisi ini membuat para pedagang di daerah wisata yang ada di Natuna semakin terpuruk.

Salah satunya, pedagang di Pantai Tanjung, Erna menyebutkan penutupan tempat wisata tersebut membuat dirinya semakin sulit.

“Kita buka aja penghasilan tidak banyak, apa lagi tutup, ” kata Erna diwarungnya, Sabtu (17/07).

Erna menjelaskan semakin hari pedapatanya semakin berkurang.

“Dulu, satu hari bisa 3 sampai 4 juta, tapi sekarang tiga ratus aja susah, ” tutupnya.

Pedagang lain Sita juga mengalami hal yang sama. Ia mengatakan penutupan pantai menyulitkan pedagang sepertinya.

Sita berharap penutupan ini tidak berlanjut. “Penghasilan saya cuman dari sini (berjualan). Kalau ditutup, saya harus nyari makan dimana. Semoga saja tidak ditambah waktu penutupannya,” katanya.

Terpisah Kepala Bidang Operasi Satu Polisi Pamong Praja Kabupaten Natuna Isniadi menuturkan, tujuan penutupan pantai untuk menghambat penyebaran COVID-19. Para pedagang diminta intuk sabar dan patuh terhadap Surat Edaran yang telah diberikan.

“Ini semua untuk kebaikan bersama, supaya virus hilang. Teman-teman diharapkan patuh dengan aturan yang telah dibuat, ” tutur Izniadi saat dihubungi tim ulasan.

Pewarta : Muhamad Nurman

Redaktur: M Rakhmat