Pedagang Menjerit, Sewa Lapak dan Kios di Pasar Bintan Center Capai Puluhan Juta Rupiah

Pedagang Menjerit, Sewa Lapak dan Kios di Pasar Bintan Center Capai Puluhan Juta Rupiah
Suasan Pasar Bintan Center Tanjungpinang sepi pembeli. (Foto: Afriadi)

Tanjungpinang – Pedagang di Pasar Bestari Bintan Center, KM 9, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) mengeluhkan tingginya harga sewa lapak dan kios yang ditetapkan oleh pengelola yakni PT Sinar Bahagia.

Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Bintan Center, Ibrahim mengatakan, tarif sewa lapak dan kios di Pasar Bestari Bintan Center itu dinilai tidak pantas. Sebab, kenaikan harga sewa lapak dan kios itu tembus puluhan juta per tahun.

“Kios ukuran 3×4 meter Rp32 juta per tahun, meja ikan 20 juta, meja daging Rp18 juta, meja sayur Rp18 juta per tahun. Inilah harga yang dikeluarkan PT Sinar Bahagia tahun lalu,” kata Ibrahim kepada Ulasan.co, Jumat (11/02).

Baca juga: Pedagang Pasar Bintan Center Menjerit Rugi Pasca Dirazia Rahma

Ibrahim menyebutkan, sebelum pasar itu diambil alih oleh PT Sinar Bahagia, tarif yang ditetapkan Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang masih dianggap wajar. Selain itu, pedagang juga membayarnya sewa lapak dan kios per bulan.

“Itu kami harganya hanya per bulan, tidak ada yang per tahun. Kalau kios kami bayar Rp175 ribu per bulan, meja sayur dan meja daging sama Rp175ribu per bulan. Kalau kios diluar itu Rp75ribu per bulan,” jelasnya.

Dikatakan Ibrahim, PT Sinar Bahagia mulai mengelola pasar itu pada 2023 mendatang. Namun, para pedagang telah diminta untuk memperpanjang sewa lapak dan kios paling lambat pada Juni 2022.

“Masalahnya batas waktu yang diberikan pada kami, harus mendaftarkan diri sampai bulan Juni. Kalau tidak mendaftarkan diri, mungkin akan dicari pedagang lain, itu dari pihak PT (Swasta) kepada kami,” ucapnya.

Baca juga: Ikan Segar Kosong di Pasar Bintan Center Tanjungpinang, Ini Penyebabnya

Ia meminta Pemko Tanjungpinang untuk tidak lepas tangan terhadap permasalahan pedagang di Pasar Bintan Center tersebut. Sebab, ada batas maksimal yang diberikan oleh pihak swasta.

“Kalau pemerintah tidak mau lagi mengambil alih pasar ini, mungkin 100 persen akan diambil pihak swasta. Semua tergantung pemerintah,” imbuhnya.

Ibrahim menyampaikan, hingga kini pihak Pemko hanya memberikan janji untuk membantu para pedagang dengan bernegosiasi kepada pihak swasta.

“Sejauh ini jawaban dia (Wali Kota Tanjungpinang) hanya kami akan membantu dan mencoba bernegosiasi,” ujarnya.

Baca juga: Harga Minyak Goreng Turun Lagi, Pedagang Bintan Center Ngaku Belum Tahu

Wali Kota Tanjungpinang, Rahma, lanjutnya pernah menuturkan pernyataan yang dianggap bukan solusi bagi para pedagang di pasar tersebut.

“Bagi pedagang yang tidak sanggup, PT Sinar Bahagia akan membuat pasar di Galaxy (Kawasan Perumahaan). Itu menurut kami bukan solusi. Kami minta ke Pemerintah untuk mensubsidi kami di pasar ini,” jelasnya.

Ia berharap, Pemko memperjuangkan nasib para pedagang di Pasar Bintan Center agar mendapatkan harga sewa yang layak.

“Kami minta kepada Pemerintah, tolong negosiasikan harga yang cukup terjangkau kepada pedagang di Pasar Bintan Center,” katanya.

Sementara itu, Wati, pedagang baju di Pasar Bintan Centre berharap, pemerintah segera mengambil alih pengelolaan pasar itu agar harga yang dipatok tidak terlalu tinggi bagi pedagang.

“Kalau bisa harganya jangan semahal ini, soalnya kalau terlalu tinggi, kami juga sulit. Bisa bisa kami tak dapat berdagang lagi,” pungkasnya.