Pedagang: Pasar Puan Ramah Sepi Seperti Tempat Jin Buang Anak

Lapak Pasar Puan Ramah sudah kosong ditinggalkan pedagangnya karena sepi pembeli. (Foto:Ardiansyah Putra/Ulasan.co)

TANJUNGPINANG – Pasca lebaran Idulfitri 2023, hanya tersisa 13 pedagang yang bertahan untuk berjualan di Pasar Relokasi Puan Ramah, Jalan Kijang Lama, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri).

Dari pantauan dilapangan, Kamis (27/04) pedagang yang semula sebanyak 400 pedagang. Kini hanya tersisa 13 pedagang yang masih berharap untuk hidup dengan memperoleh penghasilan dari pasar tersebut.

Asnidah, salah seorang pedagang yang ditemui di Pasar Puan Ramah menuturkan, dirinya masih bertahan dikarenakan uang sewa yang mahal di lokasi yang baru.

“Kami masih mikir, takut tempat baru sewanya mahal. Terus mau pindah ke tempat mana lagi. Kalau lokasi yang di depan itu biaya sewanya puluhan juta biasanya,” ungkap Asnidah.

Ia mengatakan, jika uang sewa seharga itu dirinya lebih memilih untuk bertahan. Menurutnya, uang tersebut lebih baik diperuntukkan untuk makan dan biaya anak sekolah.

“Pasrah aja, tapi tak rela. Kami berkali kali minta bantuan ke Pemerintah Kota Tanjungpinang dengan kondusi kami yang seperti ini,” kata dia.

Hal senada juga disampaikan Gunawan, yang merupakan pedagang bumbu masakan yang masih bertahan di Pasar Puan Ramah.

Ia menyebutkan, bahwa lokasi Pasar Puan Ramah seperti tempat jin buang anak karena. Sebab lokasi pasar tersebut sangat sepi dari pengunjung.

“Ini tak bisa dibilang pasar. Ini seperti lokasi jin buang anak. Namanya pasar tu tak seperti ini,” ucap Gunawan, sembari mengeluarkan unek-uneknya.

Ia menuturkan, kondisi penjualan di Pasar Puan Ramah sangat lesu tanpa adanya pembeli. Bahkan ada rekanan mereka yang meninggal dunia.

“Meninggal karena sakit dan tak punya penghasilan. Biasanya penghasilan Rp1 juta sehari. Ini sekarang mereka rugi dan tak bisa dapat penghasilan. Jadinya makan ati karena itu,” pungkasnya.

Baca juga: Bekas Kafe Airways di Batu 3 Tanjungpinang Terbakar