Pedagang Sayur Bincen; Haram Suara Saya Memilih Pilkada 2024

Foto : Afriadi

Tanjungpinang- Dona salah satu pedagang sayur Pasar Bintan Center (Bincen) Tanjungpinang kecewa dengan kepemimpinan Wali Kota Tanjungpinang Rahma, Sabtu (03/07). Ia pun akan mengharamkan suaranya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024 mendatang.

“Ingat, haram suara saya untuk memilih Pilkada 2024 nanti,” tegas Dona saat menggoyangkan telunjuk tangannya saat berhadapan dengan Wali Kota Rahma.

Dona menilai kegiatan razia protokol kesehatan (prokes) di pasar tidak berpihak terhadap pedagang. Sebab, razia itu membuat pembeli sepi, karena takut terjaring razia.

Dona mengaku kepemimpinan Wali Kota Rahma tak seperti harapan saat Pilkada 2018 lalu. Seharusnya, katanya, Rahma memimpin seperti ibu yang menyayangi anak-anaknya.

“Bukan seperti ibu-ibu. Ini menyusahkan, sekarang orang tak mau belanja, siapa yang beli,” tuturnya.

Pedagang ini sambil menangis tersedu-sedu menyampaikan keluhan ke orang nomor satu di Tanjungpinang. Namun, Wali Kota Rahma malah marah-marah dan mewajibkan semua pedagang rapid test antigen.

“Bagaimana kami ini buk, kepada siapa kami mengadu, tidak ada pembeli. Kami tidak menyangkal, tapi kasi kami hati buk, ke mana kami mengadu,” ucapnya.

Ia menyarankan Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang melakukan razia dan swab antigen di pasar seharusnya pada saat hari kerja. Sebab katanya, saat hari kerja di pasar sepi pembeli.

Dona menuturkan, dirinya sangat mendukung program pemerintah melakukan swab antigen terhadap para pedagang.

“Kami berharap hari ini banyak pembeli, tapi sudah macam ini tak ada pembli, bagusnya hari senin, itu saya dukung seratus persen,” sebutnya.

Dalam razia tersebut, Wali Kota Rahma terlihat marah dan mengancam akan menutup lapak pedagang apabila menolak swab antigen. Ia menyampaikan, bahwa pelaksanaan swab antigen masal itu guna memutuskan penularan mata rantai covid-19.

“Ini kan tempat keramaian, ini untuk kepentingan bapak dan ibu juga, kepentingan bersama. Mohon pengertiannya, kalau tak mau di rapid antigen saya akan kita tutup ini,” tegas Rahma sambil mengarahkan petugas kesehatan melakukan rapid test terhadap pedagang. *

Pewarta : Afriadi
Redaktur : Muhammad Bunga Ashab