BATAM – Pegatron Corporation resmi me-launching Smart Factory berbasis kecerdasan buatan (AI) dan konektivitas 5G di Batam pada Kamis, 24 April 2025.
Teknologi ini memungkinkan sistem produksi yang lebih efisien dengan pemantauan mesin secara otomatis dan real-time, memanfaatkan infrastruktur digital dari Telkomsel.
Pemilihan Batam dinilai sangat strategis oleh Zenzia Sianica Ihza, President Direktur PT Ihza Integrated Consulting.
Menurutnya, pengalaman SDM lokal Batam di dunia manufaktur menjadi keunggulan utama.
“Sumber daya manusia di Batam sudah terbiasa dengan dunia manufaktur. Selain itu, posisinya strategis secara geografis, suplai listriknya cukup, dan kebijakan pemerintah yang menarik investor untuk berinvestasi adlh kunci Pegatron Corporation untuk memilih Batam,” ujar Zenzia saat ditemui usai acara.
Pegatron, melalui PT Pegaunihan Technology Indonesia, saat ini telah mempekerjakan sekitar 7.500 karyawan dan menargetkan menyerap hingga 10.000 tenaga kerja.
Perusahaan ini memproduksi perangkat berbasis 5G seperti modem, sensor IoT, dan periferal komputer.
Pria 39 tahun ini menilai, kondisi Batam yang ditinggal sebagian investor justru menciptakan peluang baru bagi perusahaan besar.
“Banyaknya SDM yang berpengalaman namun free. Ibarat, lebih mudah bagi Pegatron untuk mencari tenaga kerja karena SDM-nya sudah memiliki basic knowledge untuk how to-nya,” tuturnya.
Pria kelahiran Belitung 1986 ini telah 11 tahun mendampingi investor asing di Indonesia, khususnya dalam bidang hukum, ketenagakerjaan, dan perpajakan.
Pentingnya dukungan pemerintah juga menjadi atensi dalam menjaga iklim investasi tetap sehat.
“Pemerintah harus konsisten dalam mempermudah izin usaha dan pemberantasan premanisme yang terjadi di lapangan,” ungkapnya.
Zen, sapaannya, mengaku optimistis Batam bisa tumbuh menjadi pusat industri nasional.
“Ini Batam lagi oke banget bagi investor untuk manufaktur. Dari pemerintah juga mendukung. Mungkin Batam bisa menjadi ‘Pulau Manufaktur’ yang sangat besar di Indonesia ini. Batam kedepannya akan jadi magnet investasi yang luar biasa,” sebutnya.
Acara peresmian Smart Factory Pegatron di Batam berlangsung meriah dengan prosesi pemotongan pita oleh Presiden dan CEO Pegatron, Gary Cheng, bersama perwakilan Telkomsel, Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin Hamid serta Yusril Ihza Mahendra, Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Indonesia.
Seremoni ini turut dihadiri para mitra strategis dan pemangku kepentingan dari berbagai sektor industri.
Usai peresmian, tamu undangan diajak melakukan tur pabrik untuk melihat langsung implementasi teknologi AI dan konektivitass 5G di lini produksi.
Demonstrasi sistem kendali otomatis dan pemantauan real-time menunjukkan fasilitas sebagai model transformasi industri manufaktur berbasis digital.