Pekerjaan Polder Sei Jang Senilai Rp16 Miliar Diduga Tidak Selesai

Pekerjaan Polder Sei Jang Senilai Rp16 Miliar Diduga Tidak Selesai
Proyek Polder Sei Jang, Tannungpinang, Kepulauan Riau, Rabu (05/01). (Foto: Ardiansyah Putra)

Tanjungpinang – Pembangunan proyek tanggul tangkapan air (Polder) di Gang Natuna, Kelurahan Sei Jang, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, senilai Rp16 miliar diduga tidak selesai dikerjakan sampai batas tempo pekerjaan pada Desember 2021 lalu.

Pasalnya, di lokasi terlihat hanya pekerjaan penimbunan dan pengerukan lahan yang dikerjakan PT Belimbing Sriwijaya.

Namun, Manager Teknik PT Belimbing Sriwijaya, Morizki mengaku bahwa pekerjaan proyek polder itu sudah selesai dikerjakan.

“Pengerjaannya sudah selesai. Tanyain saja sama Balai Wilayah Sungai (BWS),” kata Morizki singkat saat dikonfirmasi lewat telepon seluler, Rabu (05/01).

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kota Tanjungpinang, Zulhidayat mengatakan, teknis pengerjaan Polder Sei Jang harus ditanyakan ke Satuan Kerja BWS Sumatera IV. Zulhidayat menyampaikan, pengerjaan proyek Polder Sei Jang seharusnya selesai pada tanggal 31 Desember 2021.

“Sebenarnya untuk teknis itu ada di kawan-kawan Satker BWS,” kata Zulhidayat, saat ditemui di kantornya.

Namun, kata Zulhidayat, secara umum setiap pekerjaan proyek biasanya ada perlakuan pengerjaan setelah akhir tahun, yakni pemberian kesempatan 50 hari tambahan dengan diikuti denda.

“Perlakuaannya ada pemberian kesempatan 50 hari setelah akhir tahun, dengan adanya denda. Itu sudah ada aturannya. Untuk dendanya diatur dalam kontrak,” katanya.

Hingga berita ini diterbitkan, awak media ini masih berupaya mencoba mengkonfirmasi pihak BWS Sumatera IV terkait pekerjaan Polder Sei Jang apakah benar sudah selesai dikerjakan atau tidak.

Baca Juga: Pembangunan Polder Sei Jang Dikeluhkan Warga, Ini Tanggapan Dinas PUPR

Sebelumnya diberitakan, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera IV, Ir. Tuti Sutiarsih, MT., memaparkan teknis pekerjaan.

“Polder ini adalah suatu cara penanganan banjir rob dengan kelengkapan sarana fisik dan pengelolaan tata air. Meliputi sistem drainase kawasan, kolam retensi, tanggul keliling kawasan, pompa dan pintu air,” jelas Tuti saat meninjau lokasi pembangunan beberapa waktu lalu.

Lanjutnya, luas tampungan 11.000 meter persegi, volume tampungan 28.000 meter kubik, luas genangan banjir setelah dibangun polder 1,10 ha (mereduksi 88% banjir). Rencana penanganan 2 buah pompa Submersible dengan kapasitas pompa 1 M3 det. (*)