Pelaku UMKM Didorong Agar Memaksimalkan Pasar Digital

UMKM
Perajin memotret produk wayang golek yang dipesan melalui pasar daring di UKM Golek Waris, Desa Tegal Waru, Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (27/12/2021). (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/hp)

Jakarta – Untuk membantu dan mengembangkan usaha, Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) didorong agar memaksimalkan pasar digital.

Pasar digital ini, merupakan momentum bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya disaat pendemi.

Dengan demikian, pelaku UMKM harus mampu menguasai digitalisasi untuk menunjang pemasaran produknya.

Asisten Deputi Koperasi dan UMKM, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Iwan Faidi mengajak pelaku UMKM untuk membantu keberlangsungan dan mengembangkan usaha.

“Pandemi COVID-19 juga menjadi momentum percepatan digitalisasi UMKM. Karena kita sudah mulai nyaman bertransaksi online. Selama pandemi, UMKM menggunakan berbagai jaringan marketplace untuk memasarkan produk,” kata Iwan Faidi, Rabu (26/01).

Pandemi virus corona sangat berdampak bagi UMKM, survei terhadap 1.180 UMKM menunjukkan sebanyak 88 persen mengalami penurunan permintaan produk.

Selain itu, 97 persen UMKM mengalami penurunan nilai aset dan 77 persen UMKM mengalami penurunan pendapatan.

Sejak pandemi 2020, pemerintah memberikan insentif fiskal melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Baca juga: Gedung PLUT Sarana Bangkitkan Sektor UMKM Kota Batam

Pemerintah juga memiliki program Kredit Usaha Rakyat (KU), yang per 17 Januari 2022 sudah disalurkan sebesar Rp6,02 triliun kepada jutaan debitur.

“Hasilnya, UMKM sudah mulai kembali beroperasi normal dibandingkan awal pandemi,” kata Iwan.

UMKM, menurut Kemenko Perekonomian, menggunakan bantuan Pemulihan Ekonomi Nasional untuk pemanfaatan teknologi digital agar bisnis mereka bisa bertahan di tengah pandemi.

Catatan kementerian, ada 80 persen UMKM yang belum pernah memanfaatkan internet selama berbisnis sebelum pandemi melanda.

Spesialis Pemasaran Digital Niagahoster, Dimas Gandhi, berpendapat UMKM perlu memanfaatkan peluang yang ditawarkan internet.

Apalagi pengguna internet diperkirakan berjumlah 239 juta orang pada 2026.

Kebiasaan berbelanja konsumen turut berubah sejak ada internet, misalnya sebelum membeli, mereka akan mencari informasi produk tersebut di dunia maya.

Keberadaan kanal digital, menjadi penting bagi bisnis UMKM, bisa berupa alamat email, media sosial, pesan instan, akun di lokapasar digital sampai memiliki situs sendiri.

Platform digital bisa membantu UMKM untuk memperkenalkan citra (branding), dan memasarkan produk mereka.
Ketika masuk ke platform digital, UMKM juga akan memanfaatkan platform pembayaran digital, yang bisa mempermudah transaksi dan membantu catatan keuangan.