JAKARTA – Pebulutangkis tunggal putra asal Kanada, Brian Yang menjadi perhatian setelah mampu mengalahkan beberapa unggulan teratas di turnamen badminton Indonesia Masters 2024 pekan kemarin.
Meski Brian hanya meraih hasil akhir runner-up di Indonesia Masters kali ini. Namun dibalik penampilan yang brilian itu, ada sentuhan dingin sosok pelatih bulu tangkis asal Indonesia.
Brian Yang hanya kurang beruntung, setelah di laga final kalah dari wakil tunggal putra Denmark, Anders Antonsen di Istora Senayan, Jakarta, Ahad 28 Januari 2024.
Dalam perjalanannya di babak pertama Indonesia Masters 2024, Brian pebulutangkis peringkat 24 dunia itu, lebih dulu menyingkirkan lawan berat wakil China, Li Shi Feng.
Brian menang atas unggulan kedua Indonesia Masters, Li Shi Feng lewat drama laga tiga gim dengan skor akhir 21-18, 14-21, 23-21.
Selanjutnya, Brian semakin tampil mematikan di babak berikutnya. Ketika kakinya mencapai perempat final, Brian juga menang atas bintang tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia.
Lee Zii Jia yang mundur akibat keracunan makanan. Namun Brian sempat menang pada gim pertama 21-14, sebelum Lee menyatakan mundur.
Kemudian di semifinal Brian bertemu wakil tunggal putra tuan rumah Merah Putih ‘King of Deception’ Anthony Sinisuka Ginting.
Namun, kali ini Ginting turut menjadi korban keganasan Brian Yang yang kalah lewat rubber game 13-21, 21-17, 21-19.
Sampai di final, Brian percaya diri menghadapi unggulan Denmark, Anders Antonsen. Brian pun memberi perlawanan sengit, hingga memaksa Antonsen untuk melakoni pertandingan rubber game.
Namun sayang, keberuntungan belum berpihak pada Brian. Ia pun harus menerima kekalahannya, dan berdiri di podium runner-up Indonesia Masters 2024.
Pencapaian itu terbilang spesial untuk Brian Yang. Sebab dirinya kerap gagal di babak awal sebuah turnamen. Namun momentum kebangkitannya, telah membuktikan dirinya mampu mengalahkan lawan ranking teratas dunia.
Baca juga: Indonesia Masters 2024: Leo/Daniel Jaga Marwah Merah Putih, Rebut Satu Trofi Juara
Pencapaian tertinggi Brian Yang di level World Tour sebelum Indonesia Masters 2024, ia finis di tempat ketiga India Open 2022.
Di balik pencapaian signifikan Brian, ternyata ada peran pelatih asal Indonesia yang menangani tim bulu tangkis Kanada.
Sosok itu adalah Setyaldi Putra Wibowo, eks atlet Pelatnas PBSI yang juga pernah menempa latihan keras Pelatnas PBSI Cipayung.
Saat ditemui di Istora Gelora Bung Karno, Ahad 28 Januari 2024, Setyaldi eks PBSI mengaku melatih Brian baru satu tahun terakhir.
Setyaldi merasa nyaman merantau di Kanada, dengan segala tantangan yang ada. Dengan misi membangkitkan bulu tangkis negara paling luas kedua di dunia itu.
“Tantangan saya banyak di sana. Yang pertama tentu cuaca karena sulit untuk latihan di luar, beda dengan Asia. Kemudian untuk sparring pun tidak sebanyak di Indonesia,” jelas Setyaldi.
Pelatih 29 tahun itu juga bicara tentang Anthony Sinisuka Ginting, yang pernah satu asrama di Pelatnas Cipayung. Ia mengaku ada kepuasan tersendiri bisa terlibat mengalahkan temannya tersebut.
“Alhamdulillah puas. Ginting itu teman saya juga. Ada kasihan dan senang juga. Tapi namanya pertandingan mau bagaimana lagi,” sambung dia.
Di samping kepuasan bisa membawa atlet binaannya ke partai puncak, terselip keinginan pelatih asal Semarang itu untuk kembali pulang dan menjadi pelatih di Indonesia.
Ia berharap, ada pintu yang terbuka untuk ikut membantu Pelatnas Cipayung.
“Keinginan pasti ada. Harapan itu pasti ada, tentu saya ingin. Meskipun saya ke mana-mana, kalau ada tawaran di Indonesia dan di Pelatnas, pasti saya mau,” ucapnya.