Pelindo Minta Perjalanan Antarpulau di Kepri Tanpa Tes Antigen

Surat Wali Kota Tanjungpinang Hambat Kerja Sama Pelindo-BUMD
Kapal cepat rute Tanjungpinang-Batam sandar di Pelabuhan Sri Bintan Pura, Kota Tanjungpinang Foto : Antara

Tanjungpinang – PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Cabang Tanjungpinang minta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) mencabut persyaratan tes Antigen untuk perjalanan laut antarpulau.

Asisten Manajer Pelayanan Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Pelindo Tanjungpinang Raja Junjungan Nasution mengatakan, permintaan itu berdasarkan sejumlah pertimbangan seperti jumlah kasus aktif COVID-19 yang sudah drastis turun, dan perjalanan antarpulau dengan menggunakan kapal merupakan kebutuhan warga.

Selain itu, biaya tes Antigen yang mencapai Rp85.000 per orang dari Tanjungpinang menuju Batam memberatkan warga. Apalagi harga satu tiket kapal cepat dari Tanjungpinang menuju Batam hanya Rp55.000, jauh di bawah biaya tes antigen.

Baca juga: Surat Wali Kota Tanjungpinang Hambat Kerja Sama Pelindo-BUMD

Perjalanan laut dari Tanjungpinang menuju Batam juga tidak membutuhkan waktu yang lama, hanya sekitar sejam sudah sampai ke tujuan.

Salah satu penyebab terjadi penurunan jumlah penumpang di Pelabuhan Domestik Sri Bintan Pura yakni persyaratan tes antigen. Beragam alasan warga mengurungkan niatnya untuk melakukan perjalanan antarpulau lantaran harus tes antigen, seperti biayanya tinggi, dan khawatir positif COVID-19.

Akibatnya, dalam setahun terakhir, jumlah penumpang antarpulau di Pelabuhan Sri Bintan Pura turun 50 persen dari 1.500 orang per hari. Penurunan jumlah penumpang berdampak buruk pada pendapatan Pelindo Tanjungpinang.

“Kami memahami secara jelas tes Antigen itu sebagai upaya untuk mencegah terjadi penularan COVID-19. Namun kondisi sekarang memungkinkan itu (tes antigen) tidak dijadikan sebagai persyaratan untuk perjalanan laut,” kata Raja.

Baca juga: Pelindo Tanjungpinang Kini Garap Bisnis Kemaritiman

Ia menambahkan protokol kesehatan tetap dilaksanakan di pelabuhan dan di dalam kapal. Seluruh kru kapal, petugas pelabuhan dan penumpang wajib menerapkan. Kemudian jumlah penumpang di dalam kapal juga hanya 50-70 persen dari kapasitas kursi penumpang.

Selain itu, persyaratan perjalanan laut sebaiknya cukup menunjukkan sertifikat vaksinasi. Bagi penumpang yang belum divaksin tidak boleh berangkat.

“Di pelabuhan juga dapat diterapkan pembayaran nontunai,” ujarnya.

Juru Bicara Satgas COVID-19 Kepri Tjetjep Yudiana mengatakan persyaratan untuk perjalanan laut sudah diatur dalam ketentuan yang berlaku sesuai dengan level PPKM. Saat ini, Kepri masih berstatus PPKM Level III, meski jumlah kasus aktif COVID-19 tinggal 368 orang.

“Masukkan dari Pelindo Tanjungpinang akan kami sampaikan dalam rapat Satgas. Mudah-mudahan ada solusi, tanpa mengurangi upaya pencegahan penularan COVID-19,” tandasnya.

Pewarta: Antara
Editor: Albet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *