Pemerintah Pusat Setujui Short Visa di Kepri, Gubernur Ansar Optimistis Kunjungan Wisman Meningkat

Kunjungan Wisman Naik, Buralimar: Pelan-pelan Pariwisata Kepri Mebaik
Sejumlah wisman ke Pulau Nikoi (Foto: Dispar Kepri)

BATAM – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, optimistis kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) akan meningkat setelah usulan penerapan short visa disetujui pemerintah pusat.

Ansar menyambut baik keputusan tersebut. Ia menyebut bahwa short visa ini akan memungkinkan kunjungan wisatawan ke wilayahnya kembali meningkat seperti sebelum pandemi.

“Ada dua jenis short visa nantinya, yakni izin tinggal tiga hari dan tujuh hari. Kalau selama ini kan harus 30 hari,” tuturnya, Sabtu (11/11).

Ansar menjelaskan bahwa penetapan harga short visa akan menjadi langkah selanjutnya setelah keputusan penerapan ini. “Untuk Visa on Arrival (VoA), kami mengajukan untuk 159 negara. Untuk negara-negara ASEAN, bebas visa,” ujarnya.

Adapun dalam konteks peningkatan kunjungan wisatawan, Ansar menyoroti dua hal penting, yakni biaya visa dan harga tiket kapal feri.

Ia mengatakan, Pemprov Kepri akan terus berupaya memperluas negara-negara yang mendapatkan bebas visa untuk memasuki Kepri, terutama fokus pada negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan negara Asia lainnya.

Ansar juga mencatat tantangan bagi ekspatriat yang tinggal di Singapura yang berkeinginan berkunjung ke Kepri. “Banyak ekspatriat dari beberapa negara, mereka ingin ke sini, tetapi terkendala visa. Nah, ini yang akan terus kita usulkan penambahan jumlah negaranya ke Kemenkumham,” ungkapnya.

Baca juga: Pemkot Batam Terapkan Konsep 3A Tingkatkan Kunjungan Wisman

Sementara itu, terkait harga tiket, Ansar menyebut pihaknya tengah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menurunkan harga tiket kapal feri. Evaluasi kunjungan wisatawan akan menjadi langkah selanjutnya setelah usulan Pemprov Kepri disetujui pemerintah pusat.

“Setelah evaluasi, kita minta kapal-kapal menurunkan harga tiket. Karena ini menjadi beban juga bagi wisatawan, tiket mahal ditambah lagi biaya visa. Ini yang akan kita carikan solusi terbaiknya, bagaimana kunjungan wisatawan ini bisa kembali meningkat,” pungkasya. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News