Pemeritah Tak Larang Halal Bihalal Lebaran, Tapi Tak Boleh Makan Minum

Pemeritah Tak Larang Halal Bihalal Lebaran, Tapi Tak Boleh Makan Minum
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis (5/8/2021). (Foto: Antara)

JAKARTA – Pemerintah memberikan kelonggaran bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan halal bihalal Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah. Namun, pemerintah mengimbau halal bihalal tidak disertai makan dan minum untuk menghindari penularan COVID-19.

Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCP-PEN) Airlangga Hartarto mengingatkan masyarakat untuk selalu menghindari potensi penularan COVID-19 saat libur Idul Fitri, termasuk halal bihalal.

“Untuk kegiatan halal bihalal diselenggarakan dengan protokol kesehatan dan diimbau untuk tidak ada makan dan minum. Makan dan minum pun harus dengan sesuai jarak dan tempat,” kata Airlangga dalam konferensi pers, Senin (18/4) kemarin.

Baca juga: Pemerintah Tetapkan Cuti Bersama Idul Fitri, Ini Jadwalnya

Airlangga juga meminta agar masyarakat tidak berlibur ke luar negeri saat libur panjang lebaran mendatang. Menurutnya, kondisi penularan COVID-19 di sejumlah negara tengah mengalami kenaikan.

“Dengan libur panjang, masyarakat diimbau tidak bepergian ke luar negeri. Karena kita ketahui di negara lain situasi tidak sama dengan Indonesia, sehingga ada potensi penularan dari luar negeri,” kata dia.

Ketua Umum Partai Golkar itu menghendaki warga menikmati liburan dengan tetap berada di tanah air. Pemerintah pun telah membolehkan seluruh kegiatan di tempat hiburan atau fasilitas publik asal mematuhi protokol kesehatan.

Baca juga: Pemkab Tanah Datar Akan Buka Semua Objek Wisata Libur Lebaran Idul Fitri

Imbauan lain datang dari Kementerian Kesehatan. Masyarakat diminta untuk segera melakukan vaksinasi COVID-19 dosis ketiga atau booster sedini mungkin. Lebih baik di fasilitas kesehatan terdekat ketimbang mengandalkan posko vaksinasi booster saat mudik lebaran 2022.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengingatkan bahwa ada kondisi tertentu yang dialami tubuh usai divaksin. Oleh karena itu, lebih baik menerima booster vaksin jauh hari sebelum mudik.

“Kita mengimbau masyarakat, sekarang kalau kita mau mudik nyaman, jangan divaksin saat mau mudik, ini harus kita sampaikan. Kalau tidak enak badan, terasa pegal, pusing, kan jadi tidak nyaman mudiknya,” pungkasnya.