Pemkab Natuna akan Datangkan 60 Ton Minyak Goreng Curah Subsidi

Minyak Goreng
Warga saat berkerumun mengantre untuk mendapatkan minyak goreng curah di Natuna, Kepri. (Foto:Muhammad Nurman/Ulasan.co)

NATUNA – Pemerintah Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) akan mendatangkan 60 ton minyak goreng curah bersubsidi guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

Inisiatif itu diambil melihat tingginya permintaan masyarakat, terlebih 20 ton minyak goreng yang sebelumnya didatangkan langsung habis.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Natuna, Marwan Sjah Putra, saat ditemui di Masjid Agung Natuna, Sabtu (11/06) pagi.

Marwan menyebut 60 ton minyak goreng curah itu nantinya, akan dijual kemasyarakat melalui agen atau penyalur di Natuna dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yaitu antara Rp15-16 ribu per liter.

Ia menyebutkan, akan menawarkan minyak kepada setiap penyalur atau agen di Natuna dan para penyalur bebas untuk membeli sesuai kemampuan keuangan masing-masing.

Terkait waktu datangnya minyak goreng tersebut, Marwan belum bisa memberikan kepastian, mengingat belum menawarkannya kepada pedagang.

“Pedagang kita berikan kebebasan untuk membeli berapa ton, kita fasilitasi. Tapi kontrol harganya tetap dari kita,” terangnya, Ahad (12/06).

Baca juga: Beli Minyak Goreng Dijatah Lima Liter, Pedagang Gorengan di Natuna Protes

Marwan menyebut pihaknya akan bekerja maksimal dalam mengawasi penyaluran, agar setiap masyarakat bisa merasakan minyak goreng curah subsidi tersebut.

Bahkan, lanjut Marwan akan dibuat aturan setiap masyarakat yang mau membeli harus membawa Kartu Keluarga (KK) dan untuk setiap KK hanya mendapatkan minyak empat-lima liter perharinya.

“Kemungkinan nanti sistemnya bakal pakai KTP, agar semua kebagian,” pungkasnya.

Mendengar kabar tersebut, masyarakat Natuna merasa senang, salah satu masyarakat Rini mengatakan, pemerintah harus merancang metode penyaluran efektif dan efisien agar tidak menimbulkan kerumunan.

“Kemarin ramai, saya yang datang pagi hampir tidak kebagian. Karena yang baru datang main masuk aja, jeriken yang sudah disusun rapi malah diacak-acak, dan mereka yang baru datang dapat duluan,” ucapnya.

Ia mengatakan, jika pemerintah tidak bertindak secara maksimal maka pendistribusian akan cacat.

Seperti beberapa waktu lalu, dimana dirinya sendiri tidak bisa berbuat banyak dan penyalur juga kewalahan melayani emak-emak yang terus berdatangan, bahkan aparat yang ada ditempat juga kewalahan menertibkan pembeli.

“Kita pasrah aja, mau dilawan tidak mungkin. Cuaca panas suasana pun jadi panas, kalau dilayani bahaya,” pungkasnya.

Baca juga: Emak-emak Antre Dapatkan Minyak Goreng Curah di Natuna