Pemkab Natuna Minta Bantuan Pemerintah Pusat Atasi Banjir

Pemkab Natuna Minta Bantuan Pemerintah Pusat Atasi Banjir
Salah satu rumah yang diduga berada di Daerah aliran sungai, di Kelurahan Batu Hitam, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri). (Foto : Muhamad Nurman)

Natuna – Pemerintah Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, meminta bantuan pemerintah pusat untuk mengatasi persoalan banjir yang kerap terjadi saat musim hujan.

Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda mengatakan, ia bersama Bupati Natuna Wan Siswandi akan mengagendakan pertemuan dengan Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR), Wempi Wetipo.

“Dalam waktu dekat ketemu Wakil Menteri PUPR, untuk menyampaikan keadaan Natuna saat ini,” kata Rodhial Huda, Selasa (07/12).

Baca juga: Cuaca Ekstrem Sebabkan Gelombang Tinggi dan Banjir di Natuna

Ia menjelaskan, didalam pertemuan tersebut dirinya akan meminta pemerintah pusat untuk membantu membuat masterplan terkait tata kota dan pengelolaan drainase untuk mengatasi persoalan banjir yang sering terjadi Kabupaten Natuna.

“Kami akan minta desain dulu, berupa masterplan secara menyeluruh terkait drainase terpadu sebuah kota untuk jangka panjang,” ungkapnya.

Ia menilai, permasalahn banjir saat ini bukan hanya disebabkan karena intensitas hujan yang tinggi, namun pembangunan yang tidak tertata dengan baik dan pembukaan lahan hijau yang sebelumnya merupakan daerah resapan air.

“Hari ini juga daerah resapan sudah ditimbun, sehingga mengakibatkan debit air hujan yang tinggi tidak tertampung dan tidak mengalir sebagai mana mestinya,” ujarnya.

Baca juga: Sebanyak Empat Kelurahan di Natuna Terendam Banjir Setinggi 1,5 Meter

Untuk antisipasi banjir susulan, lanjutnya, Pemkab Natuna akan melakukan kolaborasi bersama pemerintah pusat dan pemerintah provinsi dalam melakukan penyegaran dibeberapa titik aliran sungai agar bisa mengalirkan dan menampung debit air yang besar.

“Kita bisa minta bantuan pusat, provinsi, kabupaten, entah itu ada kanal besar, atau normalisasi alami berupa pelebaran air sungai, supaya hujan selebat apapun tidak menyebabkan banjir yang lama,” ujarnya.

Baca juga: Tim Mobile Rescue Basarnas Natuna Pantau Titik Genangan Air

Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan, Logistik, Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Bidang Penanggulangan Bencana, Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Natuna, Elkadar Lismana mengatakan, titik lokasi banjir yang berada di Natuna Khususnya di Kecamatan Bunguran Timur, merupakan daerah-daerah resapan air yang sudah terdampak pembangunan yang tidak mengikuti aturan yang ada.

“Kadang susah juga, masyarakat dulu yang ada baru aturan dibuat,” ucap Elkadar.

Ia menilai, kebiasaan masyarakat yang kurang menjaga kebersihan lingkungan menyebabkan air tidak mengalir dengan maksimal akibat tertahan oleh sampah. Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan.

“Tidak membuang sampah dan membersihkan lingkungan terlebih lagi di Daerah-daerah aliran sungai,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *