TANJUNGPINANG – Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dinilai tidak serius tangani masalah banjir di Kota Tanjungpinang.
Hingga saat ini, masih ada banjir terjadi disaat hujan turun hingga membasahi Kota Gurindam.
“Saya rasa Pemerintah Kota Tanjungpinang tidak fokus menangani banjir,” kata Novaliandri Fathir, Wakil Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tanjungpinang kepada Ulasan.co saat berada di Kantor DPRD Tanjungpinang, Senggarang, Senin (15/11).
Baca juga: Update Peringatan Dini Cuaca di Kepri
Dengan kondisi iklim yang mulai meningkatnya curah hujan seperti ini, seharusnya pemerintah melakukan normalisasi pada saluran air di Tanjungpinang.
Seperti di saluran parit hingga drainase.
Tujuannya, supaya memperlancar saluran air tersebut sehingga tidak ada lagi terdapat genangan air.
“Hal ini yang tidak kita jumpai selama ini,” ucap dia.
Sementara, lanjut dia, masih ada tersisa anggaran tidak terduga sebesar Rp4 miliar hingga tahun 2021 ini.
Anggaran tidak terduga bisa digunakan untuk bencana alam, dan kejadian yang tidak diinginkan.
“Saya rasa ini (Rp4 miliar, red) cukup menangani masalah-masalah banjir. Mudah-mudahan Rp4 miliar ini bisa mengatasi,” ucap dia.
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, dan tidak membuang sampah sembarangan apalagi disaluran drainase.
Karena ini salah satu dampak tersumbatnya drainase maupun parit.
“Sesering mungkin gotong royong. Lakukan gotong royong setiap hari Minggu,” imbaunya.