Pemkot Batam Ajak Kader Posyandu Bersatu Wujudkan Bebas Stunting

Pemkot Batam
Wakil Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Batam, Jefridin Hamid menyerahkan secara simbolis insentif kader posyandu se-Kota Batam. (Foto: Dok. MC Pemkot Batam)

BATAM – Pemerintah Kota (Pemkot) Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengajak seluruh kader posyandu untuk bersama-sama berupaya mewujudkan Kota Batam sebagai dearah non (zero) kasus stunting.

Wakil Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Batam, Jefridin Hamid menyampaikan, kader posyandu memiliki peran penting dalam menekan angka stunting.

“Angka stunting di Kota Batam terus mengalami penurunan setiap tahun setiap,” ujarnya, Kamis 8 Februari 2024.

Dijelaskanknya, terdapat 3.876 balita stunting dengan prevalensi sebesar 7,21 persen pada  tahun 2020 lalu. Kemudian, menurun menjadi 3.367 balita stunting atau 6,02 persen pada tahun 2021.

Lalu, pada tahun 2022, angka stunting kembali mengalami penurunan menjadi 1.441 balita atau sebesar 2,42 persen pada tahun 2023. “Alhamdulillah berkat kerja seluruh pihak, termasuk kader posyandu, angka stunting menurun lagu menjadi 1.207 balita atau 1,90 persen pada 2023 lalu,” kata Jefridin.

Jefridin menambahkan, dalam upaya menurunkan angka stunting tersebut, Pemkot Batam menggandeng pihak swasta dengan program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) melalui kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR).

Baca juga: Kepala BP Beri Garansi Kenyamanan Investasi di Batam

Ia menyebutkan, Pada 2023, sebanyak 24 kelurahan di Kota Batam ditetapkan sebagai fokus penurunan stunting. Dari jumlah tersebut, 16 kelurahan berhasil menurunkan angka stunting dan delapan kelurahan meraih prestasi nol stunting.

Jefridin juga menekankan perlunya perhatian dari semua pihak dalam menetapkan data sasaran dan program, dengan melibatkan lurah, camat, dan kepala puskesmas.

“Program kegiatan selanjutnya akan diusulkan dalam dokumen perencanaan untuk kelanjutan langkah-langkah positif ini,” terangnya. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News