Pemprov Kepri Upayakan Vaksinasi 50 Ribu Dosis per Hari

Kepri Kejar Target Vaksinasi Lansia, Ansar: Mesti Door to Door
Vaksinasi lansia di kantor Kejati Kepulauan Riau (Kepri) di Tanjungpinang, Kamis (5/8). (Foto: Antara)

Tanjungpinang – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengupayakan angka vaksinasi COVID-19 menyentuh 50 ribu dosis per hari demi mengejar target 100 persen vaksinasi dari sasaran 1,4 juta penduduk pada 17 Agustus 2021.

Gubernur Provinsi Kepri Ansar Ahmad menyampaikan sampai sejauh ini kemampuan vaksinasi di daerahnya per hari mampu mencapai 40 ribu dosis.

“Pak Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sudah WhatsApp ke saya, apakah Kepri sanggup menyuntikkan vaksin 50 ribu dosis per hari. Realistis saja karena memang kemampuan kita 40 ribu dosis per hari, tapi tetap diupayakan terus,” kata Ansar di Tanjungpinang, Sabtu (07/08).

Ansar menyebutkan hingga tanggal 6 Agustus 2021, total capaian vaksinasi usia 18 tahun ke atas sudah 68 persen atau 936.627 orang.

Baca juga: Dua Daerah di Kepri Lebihi Target Vaksinasi Nasional 18 Tahun ke Atas

Sementara capaian vaksinasi anak usia 12 sampai 17 tahun sudah 36 persen atau 75.418 orang.

“Kita masih optimis, capaian vaksinasi 100 persen per 17 Agustus 2021 dapat tercapai,” ujar Ansar.

Menurutnya saat ini antusias masyarakat ikut vaksinasi sangat tinggi, kendati beberapa waktu lalu persediaan vaksin sempat minim seiring berkurangnya stok vaksin nasional. Apalagi kala itu Pemerintah Pusat tengah fokus menangani fluktuasi kasus COVID-19 di Jawa dan Bali.

Namun, kata Ansar, belakangan ini distribusi vaksin ke Kepri sudah mulai lancar lagi meskipun belum sesuai harapan.

“Stok vaksin sekarang ada sekitar 33 ribu multidose, dikurangi 1.000 lebih vaksin Moderna untuk vaksinasi dosis ketiga tenaga kesehatan,” ungkap Ansar.

Lebih lanjut, Ansar menyampaikan sudah sekitar lima kali menyurati Pemerintah Pusat untuk meminta 60 ribu vial vaksin guna meraih target vaksinasi 100 persen dan menciptakan herd immunity.

Dalam surat itu ia menekankan bahwa Kepri layak mendapat diskresi khusus terkait vaksinasi, karena menjadi provinsi penyangga yang berada di perbatasan seperti Malaysia dan Singapura.

Dia berharap setelah target vaksinasi tercapai, kasus COVID-19 menurun dan masyarakat terlindungi dari paparan COVID-19.

“Dengan begitu, kita bisa melanjutkan kerja sama dengan negara-negara luar, misalnya di sektor pariwisata,” demikian Ansar.

Pewarta: Antara
Editor: Albet