Pengamat: Rudi-Rafiq Kuasai Debat Pilkada Kepri 2024

Debat Pilkada Kepri
Debat calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri. (Foto: Randi Rizky K)

BATAM – Pengamat politik dari Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Stisipol) Raja Ali Haji Tanjungpinang, Zamzami A Karim, menilai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri, nomor urut 02, H Muhammad Rudi dan Aunur Rafiq (Rudi-Rafiq) lebih menguasai panggung debat Pilkada 2024.

“Rudi-Rafiq lebih menguasai perdebatan tadi,” kata Zamzami, Sabtu malam.

Hal itu dinilai Zamzami, karena pasangan calon nomor urut 01, Ansar Ahmad dan Nyanyang Haris Pratamura mestinya selaku petahana atau seseorang yang mempertahankan kekuasaan itu harus kuat.

“Ansar tampaknya ada beban menjaga agar bisa menjelaskan apa keberhasilan-keberhasilan selama memimpin,” katanya.

Sedangkan Rudi, katanya, adalah penantang seperti tidak ada beban. Seolah jika kalah tidak apa-apa, kalau menang syukur.

“Kalau Ansar, petahana ada beban untuk mempertahankan kekuasaannya, kalau saya liha agak semacam kaku. Makanya, saya melihat Rudi bisa menguasai panggung debat,” katanya.

Baca juga: Rudi-Rafiq Beri Jawaban Menohok Terkait Pembangun Kepri Maju Bak Batam

Selain itu, efek debat Pilkada Kepri 2024 terhadap pemilh, menurutnya, tidak terlalu besar bagi pemilih.

“Tetapi, lumayan memberikan kesan. Paling tidak mereka yang menonton debat ini bisa melihat performance masing-masing kandidat.”

“Yang sudah mendukung akan mengurangi kekurangan yang didukungnya. Kalau yang belum akan melihat siapa yang didukungnya. Kalau saya lihat di media itu masing-masing saling memuji calonnya, tapi tak melihat secara objektif apa yang diperdebatkan itu,” kata Zamzami.

Namun, terhadap hasil pemilihan belum diketahui. “Bisa saja apa yang tampil dalam perdebatan belum tentu segaris pada saat pemilihan nanti. Debat ini berpengaruh tapi tidak signifikan, karena tidak semua orang menentukan pilihan melalui debat ini,” katanya.

Terkait pemilih Generasi Z atau Gen Z,  ia menilai, Gen Z di Kepri tidak begitu tertarik dengan debat-debat politik. “Gen Z kita keknya tidak begitu tertarik, tapi saya tidak penelitian terkait Gen Z ini,” katanya.

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News