Pengamat: Spanduk Minta Gubernur Kepri Mundur Hal Wajar

Robby Patria
Robby Patria (Foto: Muhammad Chairuddin)

Tanjungpinang – Pengamat Poitik Robby Patria menilai beredarnya spanduk kritikan meminta Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad merupakan hal wajar.

Robby menjelaskan, beredarnya spanduk itu cukup bernuansa politis. Ia berspekulasi, spanduk itu hadir dari tim Ansar Ahmad yang kini tidak terangkul.

Ia mengambil kutipan dari salah seorang pakar politik Amerika, Harold Dwight Lasswell tentang “Siapa mendapatkan apa, kapan, dan bagaimana caranya”.

“Mungkin dia bisa jadi bagian dari tim pemenangan lalu, maka ia menuntut sharing sedikit di pelantikan untuk meletakkan orang-orangnya di kabinet Ansar-Marlin,” ujarnya, Jumat (22/10).

Ia menuturkan, tindakan semacam itu memang terlihat kecil. Akan tetapi, dapat memberikan citra yang buruk bagi Gubernur Kepri, Ansar Ahmad.

Menurutnya, Ansar Ahmad merangkul seluruh pihak baik yang berseberangan dengan dirinya semasa pemilihan maupun timnya sendiri. Cara serupa juga digunakan oleh pejabat sekelas presiden.

Bahkan, presiden saja berani merangkul pihak yang berseberangan dengannya saat pemilihan untuk bersama-sama melakukan pembangunan.

Baca Juga: Heboh, Spanduk Keluhan untuk Ansar Ahmad Bertebaran di Tanjungpinang

Ia menilai poin yang disampaikan oleh pihak tersebut adalah benar dan layak untuk mendapatkan perhatian dari Ansar Ahmad. Terlebih lagi soal janji politiknya saat berkampanye pada pemilihan lalu.

“Beberapa tuntutan dari mereka saya kira memang betul. Labuh jangkar yang potensinya hilang dan tak masuk ke kas daerah,” ujarnya.

Lanjutnya, ada juga janji sepeda motor dan target pertumbuhan ekonomi yang wajib diwujudkan oleh Ansar Ahmad.

Heboh, Spanduk Keluhan untuk Ansar Ahmad Bertebaran di Tanjungpinang
Spanduk di JPO KM 7 Tanjungpinang. Foto: Muhammad Chairuddin

Ia menambahkan, hal semacam itu merupakan hal yang wajar dan merupakan bagian dari check and balance untuk pemerintah meskipun penulis spanduk itu bukan berasal dari tim Ansar Ahmad saat kampanye. Hal itu pun dianggap sah dalam kehidupan berdemokrasi.

“Kalau dia bukan bagian tim sukses, saya kira itu adalah kritik sosial bagi pemerintah dan harus diperhatikan,” jelasnya.

Sebelumnya, spanduk bertuliskan keluhan dan bahkan permainan mundur untuk Ansar Ahmad beredar di sejumlah titik di Kota Tanjungpinang, Kamis (21/10). Hingga saat ini, belum diketahui pasti siapa pihak yang memasang spanduk tersebut.

Berdasarkan pantauan Ulasan, hingga Jumat (22/10) spanduk itu sudah tidak terlihat lagi di sejumlah titik pemasangan seperti lampu merah Km. 6 dan Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Km.7 Kota Tanjungpinang. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *