IndexU-TV

Pengangguran dan Kemiskinan di Kepri Menurun

BPS Kepri
Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Kepri, Dian Kartika Sari. (Foto: Andri Dwi Sasmito)

TANJUNGPINANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencatat angka pengangguran terbuka di wilayah itu mengalami penurunan 0,67 persen dari Februari 2023 mencapai 7,61 persen ke Februari 2024 sebesar 6,94 persen.

Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Kepri, Dian Kartika Sari menyebutkan, penurunan angka pengangguran terbuka, dikarenakan perekonomian di Kepri semakin membaik setelah pasca Pandemi Covid-19. Hal itu karena banyak masyarakat yang membuka usaha di pinggiran jalan setiap daerah di wilayah Kepri.

Kemudian kemungkinan investasi sudah mulai masuk di Kepri, banyaknya perayaan keagamaan, sepeti perayaan Imlek dan menjelang Idulfitri. Sehingga masyarakat lebih banyak yang bekerja menjelang kedua perayaan agama tersebut.

Penurunan angka pengangguran terbuka juga terjadi di kabupaten/ kota. Penurunan pengangguran terbuka terbesar berada di Kabupaten Bintan yang tercatat mencapai 1,48 persen dari 6,91 persen pada Agustus 2022 menjadi 5,43 persen pada Agustus 2023.

Disusul Kota Batam yang mengalami penurunan angka pengangguran terbuka mencapai 1,42 persen dari tahun 2022 hanya 9,56 persen menjadi 8,14 persen pada Agustus 2023.

Kemudian Kabupaten Karimun terjadi penurunan angka pengangguran terbuka mencapai 0,85 persen dari tahun 2022 mencapai 6,87 persen menjadi 6,02 persen di tahun 2023.

Kota Tanjungpinang mengalami penurunan 0,51 persen dari tahun 2022 mencapai 5,27 persen menjadi 4,76 persen di tahun 2023. Kabupaten Lingga mengalami kenaikan 0,43 persen dari 3,09 persen tahun 2022 menjadi 3,52 persen tahun 2023.

Kabupaten Kepulauan Anambas mengalami kenaikan sebesar 0,40 persen dari tahun 2022 hanya 2,15 persen menjadi 2,55 persen di tahun 2023.

“Naiknya angka pengangguran terbuka pada kedua kabupaten dikarenakan fenomena pelajar SMA/ SMK baru lulus sekolah, atau masyarakat nelayan tidak turun melaut dan sebagainya. Kalau fenomena secara khusus tidak ada, ya,” ucap Dian Kartika Sari di Kota Tanjungpinang, Rabu 12 Juni 2024.

Selain itu, angka kemiskinan juga mengalami penurunan di Kepri mencapai 0,55 persen dari 6,24 persen pada tahun 2022 menjadi 5,69 persen di tahun 2023.

Penurunan angka kemiskinan terjadi banyaknya intervensi dari pemerintah melalui program pengentasan kemiskinan, penstabilan harga barang, operasi pasar untuk membantu meringankan beban pengeluaran masyarakat.

Penurunan angka kemiskinan di setiap kabupaten/ kota mulai dari Kabupaten Lingga dari 14,05 persen menjadi 11,26 persen, Kabupaten Karimun dari 6,87 persen menjadi 5,95 persen, Kabupaten Bintan dari 6,44 persen menjadi 5,9 persen, Kabupaten Natuna dari 5,32 persen menjadi 5,25 persen, Kabupaten Anambas dari 7,51 persen menjadi 6,95 persen, Batam dari 5,19 persen menjadi 5,02 persen, Kota Tanjungpinang dari 9,85 persen menjadi 7,95 persen.

Begitu juga dengan Angka Partisipasi Sekolah (APS) di Kepri meningkat dari tahun 2022 ke 2023. Karena dilihat dari usia 7-12 tahun APS mencapai 99,28 persen pada tahun 2022 menjadi 99,29 persen di tahun 2023.

Baca juga: BPS Bintan: Kemiskinan dan Penganguran Menurun

Selanjutnya usia 13-15 tahun APS mencapai 99,01 persen di tahun 2022, dan tahun 2023 mencapai 99,07 persen, Usia 16-18 tahun di tahun 2022 mencapai 84,54 persen, dan tahun 2023 mencapai 84,97 persen. “Alhamdulillah cukup bagus, dan tinggi APS di Kepri,” terang dia.

Diharapkan dia, angka kemiskinan dan pengangguran semakin turun, dan APS meningkat. “Sehingga ekonomi di Kepri semakin baik,” sebut dia. (*)

 

Exit mobile version