BATAM – Direktur General Affairs PT Taman Resor Internet (Tamarin) sekaligus pengelola Kawasan Nongsa Digital Park, Nara Dewa, menyebut dampak pencemaran laut oleh lumpur berasal dari proyek cut and fill pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) seharusnya tanggung jawab Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Nara mengatakan, pembangunan proyek PDN milik Kominfo hanyalah salah satu dari sembilan pusat data center yang sedang dibangun di kawasan tersebut.
“Ada juga perusahaan swasta dari negara lain yang sedang dan akan membangun pusat data di kawasan ini,” ujarnya, Jumat 26 Juli 2024.
Ia menjelaskan untuk posisi lahan yang dimiliki Kominfo sendiri memang memiliki kontur yang aliran airnya mengalir ke laut.
Ia juga mengungkapkan saat proses cut and fill berlangsung, Kominfo tiba-tiba menghentikan proyek tersebut di tengah jalan. Menurut kabar diterimanya proyek PDN ditunda hingga tahun 2025 atau 2026.
“Ini yang agak mengkhawatirkan kami kok ditundanya begitu lama,” ujarnya.
Ia pun menyesalkan keputusan Kominfo itu. Menurutnya, sebaiknya Kominfo tidak memulai proyek tersebut jika belum siap, sehingga lahan tersebut tidak perlu dikerjakan lebih dulu. Ditambah lagi kondisi lahan yang kini riskan akibat cut and fill.
Menurutnya, jika Kominfo menunda proyek tersebut, seharusnya telah disiapkan langkah-langkah antisipatif seperti pemasangan batu miring dan penanaman rumput. Hal ini supaya tanah lahan Kominfo tidak longsor.
“Sebelumnya lahan tersebut tidak ada apa-apa, banyak tanaman dan pohon di situ. Ini yang masih menjadi koordinasi dan pembicaraan kami dengan Kominfo, supaya kementerian melihat langsung dampaknya,” ujarnya.
Nara menerangkan, sebagai pengelola kawasan, mereka telah bertetangga baik dengan masyarakat Teluk Mata Ikan selama 35 tahun. Untuk itu, mereka terus menjalin komunikasi terkait persoalan ini dan mengadakan pertemuan lengkap dengan perangkat daerah setempat.
Sedangkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), kwasan itu juga dikelola juga diurusi oleh badan pemerintah disebut administrator yang dalam hal ini adalah BP Batam.
“Mereka (Administrator) juga telah menyurati Kominfo perihal masalah ini,” ujarnya.
Ia pun berharap langkah-langkah solutif dan antisipatif yang telah dilaksanakan pihak NDP dilanjutkan oleh kominfo yang notabene sebagai Penanggung Jawab proyek PDN.
“Kami sendiri bahkan sudah mencoba menanggulangi masalah ini dengan membuat kolam-kolam resapan untuk menahan lumpur tidak mengalir ke laut,” ujarnya.
Baca juga: Proyek PDN Kominfo Cemari Laut, Wali Kota Batam Minta DLH Segera Diselesaikan
Namun, menurutnya belum ada komunikasi lebih lanjut dari Kominfo terkait masalah ini. Sejauh ini baru Ketua Komisi II DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin yang menemui mereka, serta baru mendapat undangan dari BP Batam untuk mencarikan solusi pencemaran laut di Teluk Mata Ikan. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News