Penkum Kejati Kepri Sambangi Pospes Ibnu Utsman Tanjungpinang

Penkum Kejati Kepri Sambangi Pospes Ibnu Utsman Tanjungpinang
Tim Penerangan Hukum (Penkum) Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau (Kejati Kepri) mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Ibnu Utsman Senggarang, Tanjungpinang (Foto: Ulasan.co/Penkum Kejati Kepri)

Tanjungpinang – Tim Penerangan Hukum (Penkum) Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau (Kejati Kepri) mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Ibnu Utsman Senggarang, Tanjungpinang, Kamis (11/11).

Program Jaksa Masuk Pesantren/Sekolah sebagai wujud pelaksanaan Program Penerangan Hukum dan Penyuluhan Hukum.

Jaksa Masuk Sekolah merupakan bentuk kegiatan penerangan dan penyuluhan hukum yang dilaksanakan dengan sasaran kegiatan khusus ditujukan kepada generasi muda usia sekolah sejak tingkat pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi dengan maksud untuk meningkatkan kesadaran hukum sehingga generasi muda memiliki pemahaman, kesadaran dan melaksanakan hak, kewajiban dan tanggung jawab sebagai warga negara.

Acara berlangsung secara interaktif dengan menerapkan protokol kesehatan dipandu Kasi Penerangan Hukum Jendra Firdaus diikuti lebih kurang 50 santri dan santriwati Ponpes Ibnu Utsman.

Jendra mengatakan, narasumber Jaksa Masuk Sekolah adalah Hery Soemantri selaku Koordinator pada Bidang Intelijen Kejati Kepri dan Dr.Lilis Kholisah Nuryani selaku pakar Pendidikan yang juga menjabat Wakil Ketua Bidang Pendidikan pada Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) Wilayah Kepri, kegiatan tersebut mengambil tema “Cegah Kenakalan Remaja Melalui Pendidikan Karakter”.

Ia mengatakan, Hery Soemantri menyoroti potensi kenakalan remaja di usia dini dan menghimbau para santri untuk mengenali hukum guna mencegah hukuman.

Baca Juga: Kejati Kepri Beri Penyuluhan Hukum di Pesantren Bina Insani Bintan

Selanjutnya Lilis Kholisah menyampaikan perlunya pendidikan karakter sejak usia dini guna mencegah terjadinya kenakalan remaja sekaligus menyiapkan generasi muda khususnya para santri agar kelak tidak saja menjadi manusia yang berilmu dan berpengetahuan akan tetapi juga tumbuh menjadi manusia yang mempunyai karakter yang kuat sebagaimana sifat-sifat Rasulullah.

“Semoga kegiatan ini bermanfat guna mencegah terjadinya dekadensi moral di kalangan generasi muda, menghindari bahaya penyalahgunaan obat-obatan terlarang, minuman keras, pornografi, kenakalan remaja dan perkelahian antar pelajar.”

“Serta potensi tindak pidana lain serta menumbuhkan pemahaman dan kesadaran tentang hak, kewajiban dan tanggungjawabnya sebagai generasi penerus cita-cita pembangunan bangsa,” pungkas Jendra Firdaus. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *