Penyakit Sapi Ngorok Mulai Marak, DKPP Bintan: Belum Temukan Kasus Serupa

Dokter Hewan DKPP Bintan, Iwan Beri Prima. (Foto:Ardiansyah/Ulasan.co)

BINTAN – Penyakit ngorok atau Septicaemia Epizootica mulai menyerang sapi di beberapa wilayah di Indonesia . Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian pastikan sapi di Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) sebut sapi di wilayahnya masih aman.

Pernyataan itu disampaikan dokter hewan ternak, DKPP Bintan, Iwan Beri Prima. Iwan Beri Prima mengatakan bahwa sejauh ini belum ada ditemukan kasus serupa di Bintan.

“Penyakit ini belum masuk di Bintan, dan baru masuk di Provinsi Bengkulu,” kata Iwan Beri Prima, Rabu 30 Oktober 2024.

Untuk mengantisipasi penyakit sapi ngorok, Kementerian Pertanian telah meminta setiap daerah untuk waspada agar penyakit tersebut tidak menyebar di daerah lain.

“Untuk mengantisipasinya, kami ada beberapa kriteria hewan. Kemudian hewan yang akan masuk tetap harus diperiksa kesehatannya,” ungkap Iwan.

Dia menyebutkan, sejauh ini sapi yang didatangkan ke Bintan merupakan sapi dari Lampung dan juga dari daerah Kepri lainnya seperti Natuna.

Sebelumnya diberitakan bahwa penyakit ngorok menyerang ternak sapi dan kerbau milik warga di tiga kabupaten di Provinsi Bengkulu, dan meningkat sejak dua bulan terakhir. Melansir Media Indonesia, sedikitnya 865 ekor sapi dan kerbau telah terjangkit penyakit tersebut.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Bengkulu, Indah Permatasari di Bengkulu mengatakan, penyakit tersebut menyerang ternak sapi dan kerbau di tiga kabupaten yakni Kaur, Kepahiang, dan Bengkulu Selatan.