Penyebaran Penyakit Malaria Terkendali Selama PON Papua

Penyebaran Penyakit Malaria Terkendali Selama PON Papua
Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika melakukan penyemprotan Indoor Residual Spraying (IRS) sebagai pencegahan penularan malaria, di penginapan jurnalis peliput PON Papua, di Mimika, Sabtu (02/10). (Foto: Antara)

Mimika – Dinkes Kabupaten Mimika memastikan penyebaran penyakit malaria di wilayah tersebut sampai saat ini terkendali selama penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua.

“Bersamaan PON ini, malaria terkendali,” kata Kepala Dinkes Mimika Reynold Ubra, di Mimika, Minggu (03/10).

Menurutnya, langkah antisipasi malaria menyambut PON sudah dilakukan sejak setahun lalu. Mulai dari survei jentik, mass blood survey (MBS), hingga pembagian kelambu.

Bahkan, lanjut Reynold, Dinkes Mimika juga telah penyemprotan tempat penginapan kontingen PON untuk mengantisipasi nyamuk malaria.

Penyemprotan yang diistilahkan Indoor Residual Spraying (IRS) itu dilakukan di dinding-dinding ruang penginapan. Tujuannya agar terhindar dari nyamuk Anopheles penular malaria.

Baca Juga : Ketua MPR Harap PON Perkukuh Rasa Persatuan dan Nasionalisme

Nyamuk Anopheles beraktivitas mulai pukul 18.00-06.00 WIT diketahui gemar hinggap di dinding atau tembok rumah. Sehingga dilakukan IRS yang bisa bertahan efektivitasnya hingga tiga bulan.

“Penyemprotan IRS sudah kami lakukan dua bulan sebelumnya. Kalau untuk hotel-hotel, kami apresiasi mereka telah melakukannya secara mandiri,” ujarnya.

Seluruh kontingen PON, jelas Reynold, telah dites malaria, dan diberikan penyuluhan tentang penyakit tersebut, cara pencegahan, dan langkah penanganannya.

Baja Juga : Buka PON XX, Jokowi Mengaku Bangga Ada di Tanah Papua

“Dari lebih 500 spesimen yang kami cek, temuan kasus malaria ada tiga spesimen. Artinya, di bawah 1 persen. Dua orang di antaranya, atlet dari daerah endemik, salah satunya Mimika,” kata Reynold.

Tak hanya selama PON, pemantauan juga dilakukan Dinkes Mimika setelah kontingen kembali ke kampung halaman hingga tiga bulan.

“Setelah pemeriksaan malaria, kami lakukan survei migrasi. Jadi, kami pantau kontingen hingga tiga bulan sepulangnya ke daerah asal,” katanya.

Baca Juga : Kapolda Ungkap Warga Papua Antusias Sambut PON XX

Seandainya ada kontingen dalam rentang waktu itu mengalami gejala malaria, kata dia, bisa langsung menghubungi Puskesmas atau Dinkes setempat.

“Nanti mereka kan ditelusuri pernah ke daerah endemik malaria. Jadi, dari Puskesmas atau Dinkes setempat akan berkoordinasi dengan kami,” kata Reynold.

PON Papua berlangsung pada 2-15 Oktober dengan mempertandingkan 37 cabang olahraga yang dibagi pelaksanaannya di empat daerah, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika, dan Merauke.

Meski baru dibuka pada 2 Oktober kemarin, ada beberapa cabang olahraga yang sudah memulai jalannya kompetisi dan perebutan medali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *