SINGAPURA – Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong menyampaikan hubungan Amerika Serikat (AS) dengan China memburuk. Menurutnya, hubungan itu tidak akan membaik dalam dekat ini.
Dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (09/08), Lee mengatakan, Singapura akan diterpa oleh persaingan dan ketegangan yang intens di kawasan di Selat Taiwan. PM Lee memperingatkan kemungkinan kesalahan perhitungan atas ketegangan di Selat Taiwan, yang menurutnya tidak mungkin segera mereda di tengah kecurigaan mendalam dan keterlibatan terbatas antara AS dan China.
“Di sekitar kita, badai sedang berkumpul. Hubungan AS-China memburuk, dengan masalah yang sulit dipecahkan, kecurigaan yang mendalam, dan keterlibatan yang terbatas,” kata Lee dikutip dari Reuters.
“Ini tidak mungkin membaik dalam waktu dekat. Selain itu, salah perhitungan atau kecelakaan dapat dengan mudah memperburuk keadaan.”
Lee menyayangkan situasi panas China dan AS, pasalnya tantangan ekonomi lebih mendesak. Singapura saat ini hingga beberapa bulan mendatang sedang fokus untuk membantu warganya mengatasi kenaikan harga di berbagai bidang. Inflasi Singapura saat ini tertinggi dari satu dekade terakhir.
“Dunia tidak mungkin kembali dalam waktu dekat ke tingkat inflasi dan suku bunga rendah yang telah kita nikmati dalam beberapa dekade terakhir,” katanya, seraya menambahkan negara berpenduduk 5,5 juta orang itu harus merencanakan jauh ke depan dan mengubah industri, meningkatkan keterampilan, dan meningkatkan produktivitas.
Baca juga: Pertemuan Presiden Jokowi dan PM Lee, Ini Hasilnya
Hubungan China, Taiwan, dan Amerika Serikat memanas buntut kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS, Nancy Pelosi, berkunjung ke Taiwan pekan lalu.
China geram mengetahui lawatan tersebut. Padahal, dari jauh-jauh hari mereka memperingatkan agar AS membatalkan kunjungan.
Namun, Pelosi tetap melaksanakan rencananya pada 2 Agustus lalu. Di hari yang sama, China langsung memerintahkan bala tentaranya dan segala alat militer untuk mendekat ke Taiwan dengan alih-alih menggelar latihan perang pada 4- 7 Agustus.
Menanggapi latihan itu, komunitas ramai-ramai mengecamnya, termasuk AS. Washington bahkan menganggap tindakan China berlebihan. Konflik semakin runcing antara China dengan AS dan Taiwan. (*)