TANJUNGPINANG – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) TS Arif Fadillah menyebut daerahnya memiliki potensi laut yang besar saat Peringati Hari Laut Sedunia 2022.
Lautan yang menampung dan memiliki potensi sangat besar bagi negeri hendaknya memperoleh perhatian lebih agar dapat dimaksimalkan pemanfaatan dan pengelolaannya. Layaknya daratan, laut sama pentingnya untuk kita jaga demi menopang kehidupan masyarakat dan habitat alamiah itu sendiri.
“Selamat hari Laut sedunia! Semoga lautan kita tetap terjaga kelestariannya untuk kehidupan anak cucu kita di masa depan,” kata Arif Fadillah, Kamis (09/06).
Menurutnya, Provinsi Kepri sebagai salah satu provinsi yang berciri kepulauan dengan luas perairan mencapai 96 persen dan daratan hanya sekitar 4 persen. Ia mengatakan, dengan luas laut tersebut, laut Kepri memiliki sumber daya kelautan dan perikanan yang sangat besar.
“Mulai dari sektor perikanan seperti besarnya potensi perikanan tangkap yang tersebar di perairan Laut Natuna, Laut Natuna Utara, Selat Karimata, dan sebagian di Selat Malaka,” katanya.
Ia menyampaikan, potensi perikanan budidaya di Kepri tersebar di tujuh kabupaten/kota. Kemudian potensi alam untuk wisata bahari tersebar di pulau-pulau kecil harus dioptimal pemanfataannya.
Untuk mengoptimalkan potensi tersebut, lanjut kata Arif, DKP telah menyusun Tata Kelola Pemanfaatan Ruang Laut melalui Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K).
“Saat ini sedang dalam proses integrasi antara Rencana Tata Ruang Provinsi Kepulauan Riau yang ditargetkan akan selesai tahun ini,” jelasnya.
Ia mengatakan, memperingati Hari Laut Sedunia ini, DKP juga bersemangat untuk menjaga laut Kepri agar tetap lestari melalui pengelolaan kawasan konservasi di perairan.
“Hal ini agar lautnya subur, ikannya melimpah, kegiatan budidaya perikanan berkembang, wisata bahari berkembang dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan,” tuturnya.
Kepala Dinas DKP Kepri menyebut, untuk mengoptimalkan sektor perikanan budidaya, saat ini DKP sedang menyiapkan Bisnis Plant Pengembangan Industrialisasi Rumput Laut di Provinsi Kepulauan Riau.
“Mengingat potensi lahan perairan yang kita miliki cukup besar dengan sebaran di Lingga, Karimun dan Bintan sekiat 30.000 hektar. Tujuannya dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir,”ujarnya.
Ia menjelaskan, untuk memantapkan rencana tersebut pihaknya juga belajar ke Makassar, Sulawesi Selatan. Pasalnya, geliat usaha pembudidayaan rumput laut di Makassar cukup berkembang dan memiliki harga yang cukup menjanjikan berkisar 30-32 ribu.
Ia menyampaikan, DKP masih memiliki tantangan dalam Pengelolaan dan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Kepri dengan wilayah laut yang luas 96 %.
“Ini belum seluruh wilayah perairannya terawasi secara maksimal dan masih adanya nelayan asing yang masuk ke perairan sekitar Kepri,” jelasnya.
Ia meminta dukungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan lembaga terkait lainnya untuk membantu meningkatkan pengawasan di laut Kepri. (*)
