Permintaan Meningkat Jelang Lebaran, Harga Daging Sapi Naik

Thamrin, pengusaha daging. (Foto:Ardiansyah Putra/Ulasan.co)

TANJUNGPINANG – Harga daging sapi menjelang lebaran Idul Fitri mengalami kenaikan, disamping permintaan di pasaran yang juga meningkat.

Hal itu diungkapkan oleh Thamrin, salah seorang pengusaha daging di Tanjungpinang yang juga memiliki toko daging Khasta di Pasar Bintan Center, Kota Tanjungpinang.

Ia mengatakan, permintaan daging saat lebaran meningkat.

Namun, tidak untuk bagian sapi lain seperti tulang dan juga jeroan.

Saat ini, yang meningkat hanya kebutuhan daging sapinya saja.

“Mau lebaran seperti ini, masyarakat lebih memilih untuk daging sapinya saja, bukan bagian lain kayak tulang atau jeroan,” katanya, Rabu (26/04).

Baca juga: Jelang Hari Raya Idul Fitri, Harga Daging Sapi Naik di Tanjungpinang

Oleh karena itu, lanjutnya, harga sapi menjadi meningkat karena ada angka untuk menutupi penjualan tulang dan juga jeroan.

“Kita naikin harga itu alasannya, kalau hari biasa kita potong 1 ekor sapi semua bagiannya habis. Kalau lebaran, kita potong sampai 15 ekor, dan yang diambil hanya dagingnya saja. Itu untuk menutupi kerugian dari tulang, dan jeroan yang tak terjual,” jelas Thamrin.

Ia menambahkan, sapi potong yang ia peroleh berasal dari daerah Lampung, dan rata rata dalam satu minggu menjelang lebaran, ia dapat memotong 50 ekor sapi.

“Sapinya ini kita ambil dari Lampung. Biasanya kita bisa potong 50 ekor pas lebaran. Itu pun yang bisa kita jual hanya bagian dagingnya,” unghkapnya.

Selain itu ia menjelaskan, peningkatan harga daging sapi pada tahun ini juga dikarenakan adanya kenaikan harga dari centra sapi di Lampung.

“Tahun lalu di centra sapi kenaikan harganya hanya 500 rupiah per kilo hidup, kalau sekarang kenaikannya 9.500 rupiah per kilo hidup. Untuk mengakali dari kerugian itu, ya satu satunya cara dengan menaikan harga,” pungkasnya.