Personel Militer Kanada Dipindahkan dari Perbatasan Ukraina-Rusia

Militer Kanada
Tentara Angkatan Bersenjata Ukraina mengendarai kendaraan peluncur roket otomatis saat berlatih di wilayah Kherson, Ukraina, dalam foto handout yang dirilis pada Selasa (1/2/2022).( Ukrainian Armed Forces Press Service/Handout via REUTERS/FOC/djo)

Toronto – Kementerian Pertahanan Kanada mengatakan, untuk sementara menarik personel militernya dari perbatasan Ukraina ke pangkalan rahasia di Eropa, Minggu (13/02).

Penarikan pasukan Kanada tersebut, dikarenakan negara-negara Barat takut Rusia sedang bersiap menyerang Ukraina.

Kanada, yang memiliki populasi Ukraina terbesar ketiga di dunia setelah Ukraina dan Rusia, telah menjalankan misi pelatihan dengan 200 personel di Ukraina barat sejak 2015.

Kementerian pertahanan itu mengatakan, angkatan bersenjatanya telah dipindahkan karena “lingkungan operasional yang kompleks terkait dengan agresi Rusia, yang tidak beralasan terhadap Ukraina.”

Rusia memiliki lebih dari 100.000 tentara yang ditempatkan di dekat Ukraina, yang bukan bagian dari aliansi militer Atlantik.

Moskow membantah merencanakan serangan ke Ukraina, dan menuduh Barat “panik tak terkendali”.

Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina Kian Bahaya, Australia Evakuasi Kedutaan dari Kiev

Pasukan pertahanan Kanada, telah melatih lebih dari 30.000 tentara Ukraina.

Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan, misi tersebut akan diperpanjang tiga tahun, dengan biaya 340 juta dolar Kanada (Rp3,8 triliun) dan pada akhirnya pelatih Kanada yang dikirim ke Ukraina akan berjumlah 400 personel.

Kanada juga untuk sementara memindahkan staf diplomatiknya ke kantor di Lviv, seraya menangguhkan operasi kedutaan di Kiev, kata pemerintah, Sabtu (12/2).

Washington dan sekutu-sekutunya di Eropa serta negara-negara lain telah mengurangi, atau mengevakuasi staf kedutaan dan mendesak warga negara untuk segera pergi atau menghindari perjalanan ke Ukraina.

Penasihat keamanan nasional Presiden Joe Biden, Jake Sullivan, mengatakan, pada Minggu bahwa invasi ke Ukraina oleh Rusia kemungkinan akan terjadi “kapan saja sekarang”.